Konferensi pertama yang diselenggarakan Iran mengenai pergolakan pro-Palestina dalam enam tahun berakhir Rabu (22/2) kemarin. Forum ini dihadiri ratusan delegasi dari 80 negara, mencerminkan kebangkitan kembali pengaruh negara itu di panggung dunia.
Konferensi Internasional ke-6 untuk mendukung Intifada Palestina itu berlangsung dua hari di ibukota Iran, Teheran. Presiden Iran menjanjikan bantuan lebih banyak lagi bagi perjuangan Palestina melawan Israel. Teheran telah lama memberikan bantuan dana dan militer kepada militan Palestina.
Media pemerintah Iran mengutip Presiden Hassan Rouhani yang mengatakan rakyatnya telah berkorban banyak dalam mendukung rakyat Palestina dan menentang rezim Zionis di balik aksi-aksi Israel, tetapi mereka bertekad akan melanjutkan dukungan. Media pemerintah menyatakan Rouhani mengemukakan itu sewaktu bertemu ketua Dewan Nasional Palestina Salim al-Zanoun di sela-sela forum tersebut.
Saat berbicara kepada para delegasi, Rouhani juga menyebut Israel sebagai “rezim palsu” yang harus digantikan dengan sebuah negara Palestina bagi warga Muslim, Kristen dan Yahudi.
Sehari sebelumnya, pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei membuka konferensi itu dengan menyebut Israel sebagai kanker dan mendesak rakyat Palestina agar melancarkan intifada atau revolusi dengan kekerasan hingga apa yang disebutnya sebagai pembebasan Palestina sepenuhnya. Ia merujuk pada wilayah Palestina yang dikuasai Inggris sebelum terbentuknya Israel pada tahun 1948. [uh/ab]