Jason Rezaian, wartawan harian Washington Post yang dipenjarakan di Iran selama lebih dari 500 hari diizinkan untuk bertemu istri dan ibunya pada Hari Natal.
Mary ibu Rezaian dalam email kepada harian Washington Post mengatakan setelah berbagai upaya, ia dan Yegi (Yeganeh) Salehi, istri Jason, mendapat izin dari pengadilan untuk bertemu Jason selama beberapa jam pada hari Natal. Yegi adalah seorang warga Iran yang menjadi wartawan The National, koran yang berbasis di Uni Emirat Arab.
Mary Rezaian dalam email itu menulis ini adalah yang pertama kalinya dalam satu tahun ia menjenguk Jason di penjara Evin dan bisa meluangkan waktu lebih lama di sana dan membawakan Jason masakan rumah dalam berbulan-bulan.
Iran bulan lalu mengumumkan bahwa Rezaian dijatuhi hukuman tanpa disebutkan lamanya setelah dinyatakan bersalah melakukan mata-mata dan tuduhan lainnya bulan Oktober. Tapi rincian vonis atau hukuman tidak diumumkan.
Redaktur harian Washington Post Martin Baron menyebut penahanan Rezaian selama 500 hari “menyeramkan”, 56 hari lebih lama dibandingkan ketika Iran menahan para pekerja kedutaan Amerika setelah revolusi Islamis tahun 1979.
Baron mengatakan 500 hari hidup Jason dirampas, 500 hari keluarganya menderita, 500 hari tidak mendapat keadilan apapun. [my/jm]