Menteri Luar Negeri Iran hari Minggu menyatakan negaranya siap untuk melangkah maju dalam perundingan mengenai program nuklirnya, dan meyakinkan para diplomat Barat bahwa Teheran memiliki kemauan politik dan itikad baik untuk mencapai perjanjian jangka panjang yang “seimbang.”
Mohamad Javad Zarif menyampaikan kepada para pejabat teras keamanan dan diplomat senior dunia dalam Konferensi Keamanan Munchen bahwa Iran dan negara-negara Barat sedang berada pada momen historis dan baru mulai membangun rasa saling percaya yang diperlukan untuk mencapai perjanjian jangka panjang.
Pernyataannya itu muncul setelah Zarif bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry di sela-sela konferensi tersebut Minggu pagi.
Kerry menekankan kepada Zarif mengenai pentingnya bagi kedua pihak untuk berunding dengan itikad baik dan mengenai kepatuhan Iran terhadap komitmen-komitmennya.
Menurut Departemen Luar Negeri, Zarif menyebut pertemuan tersebut berlangsung baik.
Iran dan Badan Energi Atom Internasional pada awal November lalu mencapai kesepakatan yang memberi para pengawas nuklir PBB akses ke fasilitas-fasilitas nuklir Iran. Kesepakatan ini setujuan dengan perjanjian yang dicapai dengan negara-negara kuat dunia pada akhir November di Jenewa, yang membuat Iran menghentikan sebagian besar kegiatan pengayaan uraniumnya dengan imbalan pelonggaran sanksi-sanksi Barat terhadap program nuklirnya.
Mohamad Javad Zarif menyampaikan kepada para pejabat teras keamanan dan diplomat senior dunia dalam Konferensi Keamanan Munchen bahwa Iran dan negara-negara Barat sedang berada pada momen historis dan baru mulai membangun rasa saling percaya yang diperlukan untuk mencapai perjanjian jangka panjang.
Pernyataannya itu muncul setelah Zarif bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry di sela-sela konferensi tersebut Minggu pagi.
Kerry menekankan kepada Zarif mengenai pentingnya bagi kedua pihak untuk berunding dengan itikad baik dan mengenai kepatuhan Iran terhadap komitmen-komitmennya.
Menurut Departemen Luar Negeri, Zarif menyebut pertemuan tersebut berlangsung baik.
Iran dan Badan Energi Atom Internasional pada awal November lalu mencapai kesepakatan yang memberi para pengawas nuklir PBB akses ke fasilitas-fasilitas nuklir Iran. Kesepakatan ini setujuan dengan perjanjian yang dicapai dengan negara-negara kuat dunia pada akhir November di Jenewa, yang membuat Iran menghentikan sebagian besar kegiatan pengayaan uraniumnya dengan imbalan pelonggaran sanksi-sanksi Barat terhadap program nuklirnya.