Iran menyatakan telah mengurangi dampak sanksi-sanksi internasional pada sektor energinya dengan mencukupi sendiri produksi bensin.
Menteri Perminyakan Masoud Mirkazemi mengatakan Iran menaikkan produksi minyaknya sampai 50 persen selama beberapa minggu terakhir dari sekitar 44 juta hingga 66 juta liter.
Media pemerintah hari Selasa juga mengutip Mirkazemi mengatakan sanksi-sanksi tersebut dan “tindakan nakal sebagian penjual bensin” membuat Iran semakin kuat.
Iran merupakan salah satu pengekspor minyak terbesar dunia. Namun, Iran harus mengimpor sampai 40 persen kebutuhan bensinnya karena kekurangan kapasitas penyulingan di dalam negeri.
Sebelumnya tahun ini, Amerika dan Uni Eropa memberlakukan tindakan hukuman untuk menghentikan bensin dan produk-produk minyak yang sudah disuling ke Iran. Tindakan itu dilakukan setelah PBB memberlakukan sanksi-sanksi putaran ke empat terhadap Iran karena menolak berhenti memperkaya uranium.