Keamanan, perdagangan serta sejumlah isu bilateral dan multilateral termasuk di antara topik-topik yang akan dibahas hari Selasa (24/4), sewaktu Presiden Perancis Emmanuel Macron bertemu dengan presiden Amerika Donald Trump. Laporan wartawan VOA Michael Brown selengkapnya disampaikan oleh Utami Hussin berikut ini.
Presiden Amerika Donald Trump akan menyambut resmi kedatangan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Gedung Putih dengan suatu upacara, hari Selasa (24/4), sebelum kedua pemimpin itu mengadakan pembicaraan resmi dan kemudian menghadiri jamuan makan malam kenegaraan.
Upacara penyambutan itu akan melibatkan hampir 500 anggota dari kelima cabang militer Amerika. Sementara itu, jamuan makan malam kenegaraan pertama yang digelar Trump akan menampilkan hiburan oleh Opera Nasional Washington.
Pertemuan bilateral hari Selasa ini akan membahas beberapa isu global penting yang dihadapi pemerintah kedua negara, termasuk di antaranya perang di Suriah, program nuklir Iran dan rencana Trump memberlakukan pajak impor alumunium dan baja.
Trump sangat bangga atas persahabatannya dengan Macron. Inilah salah satu alasannya mengundang presiden Perancis itu untuk menjadi tamu dalam kunjungan kenegaraan pertama seorang kepala negara asing dalam pemerintahannya.
Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan, "Dalam kunjungan kenegaraan ini kami akan memiliki kesempatan untuk membahas banyak isu bilateral serta untuk membahas keamanan kami, mengenai perdagangan dan banyak isu multilateral yang sangat penting bagi negara kami dan negara-negara lain. Ini adalah suatu kehormatan besar dan menurut saya merupakan kunjungan kenegaraan yang sangat penting mengingat situasi kita sekarang ini."
Macron akan memanfaatkan sebagian pembicaraannya di Gedung Putih untuk berupaya dan membujuk Trump agar tidak keluar dari perjanjian nuklir enam negara dengan Iran. Trump telah berulang kali menyebut perjanjian itu sebagai suatu kesepakatan yang buruk. Ia menghadapi tenggat 12 Mei untuk kembali mengesampingkan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran sebagai bagian dari perjanjian tersebut.
Iran akan menganggap pemberlakuan kembali sanksi-sanksi itu seperti mematikan perjanjian tersebut dan mengancam akan memulai kembali program nuklirnya.
Macron telah mengatakan bahwa ia tahu kesepakatan nuklir dengan Iran tidaklah sempurna tetapi sekarang ini tidak pilihan lain.
Trump juga memiliki waktu hingga 1 Mei untuk membebaskan Eropa dari pajak impor baja dan aluminium atau kalau tidak menghadapi kemungkinan perang dagang.
Presiden Perancis juga kemungkinan besar akan berbicara kepada Trump mengenai apa yang disebut Macron sebagai pentingnya pasukan Amerika untuk tetap berada di Suriah. Trump telah berbicara mengenai penarikan pasukan Amerika dari Suriah Utara. Macron mengatakan penarikan tersebut akan meningkatkan risiko menyerahkan Suriah ke rezim Assad dan Iran.
Tidak lama setelah tiba di Washington, Senin (23/4), Macron dan istrinya, Brigitte, bersama-sama dengan Trump dan ibu negara Melania, menanam pohon di South Lawn di Gedung Putih. Pohon tersebut berasal dari Belleau Wood, di mana lebih dari 9.000 anggota Marinir Amerika tewas dalam pertempuran Perang Dunia I tahun 1918 di wilayah Perancis.
Pasangan suami istri Presiden Perancis dan Amerika itu juga akan melakukan tur dengan helikopter ke sejumlah tempat kunjungan wisata terkenal di Washington sebelum mendarat di Mount Vernon, kediaman presiden pertama Amerika George Washington. Di bangunan dari abad ke-18 itu, mereka akan menghadiri jamuan makan malam kenegaraan.
Macron dijadwalkan berpidato di hadapan Kongres Amerika, Rabu (25/4), sebelum kembali ke Paris. [uh/gp]