Iran mengatakan pada Sabtu (30/7) bahwa mereka telah menangkap seorang warga negara Swedia terkait tuduhan spionase, kantor berita IRNA melaporkan. Penangkapan itu dilakukan setelah sebuah pengadilan di Stockholm pada awal bulan ini memvonis seorang mantan pejabat Iran atas kejahatan perang.
Iran telah menangkap puluhan warga negara asing dan warga negara ganda dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar dikaitkan dengan tuduhan spionase dan terkait dengan faktor keamanan.
"Tersangka telah diawasi oleh Kementerian Intelijen selama beberapa perjalanan sebelumnya ke Iran karena perilaku dan kontak yang mencurigakan," kata IRNA mengutip pernyataan Kementerian Intelijen Iran.
Kementerian tidak memberikan nama atau mengatakan kapan penangkapan itu dilakukan, tetapi menambahkan bahwa tersangka sebelumnya pernah memasuki wilayah Palestina, pergi ke tujuan non-turis di Iran, dan menghubungi orang-orang, termasuk orang Eropa, di bawah pengawasan.
Pernyataan Kementerian Intelijen tersebut menuduh Swedia "memata-matai proxy" atas nama musuh bebuyutan Iran, Israel, yang dikatakan akan menarik "reaksi proporsional" dari Iran.
Kementerian Luar Negeri Swedia mengatakan telah mengetahui kasus tersebut.
Seorang juru bicara mengatakan seorang pria Swedia dari Kementerian Luar Negeri pada bulan Mei telah ditahan di Iran. Teheran tidak melaporkan penangkapan tersebut pada waktu itu.
Hubungan antara Swedia dan Iran menjadi memanas sejak Swedia menahan dan mengadili seorang mantan pejabat Iran atas tuduhan kejahatan perang, yaitu eksekusi massal dan penyiksaan tahanan politik di sebuah penjara Iran pada 1980-an.
Pada 14 Juli, pengadilan Swedia menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada pria itu, Hamid Noury.
Iran mengutuk hukuman tersebut dan menyebutnya memiliki motivasi politik.
Di antara orang asing dan warga negara ganda lainnya yang ditahan di Iran adalah Ahmadreza Djalali, seorang peneliti Swedia-Iran yang dijatuhi hukuman mati atas tuduhan menjadi mata-mata untuk Israel. [ah]
Forum