Iran telah menutup semua sekolah dan mengambil sejumlah langkah lain dalam usaha memerangi wabah virus corona. Iran adalah negara, setelah China, yang diketahui terdampak paling buruk wabah itu.
Menteri Kesehatan Saeed Namaki mengatakan pada sebuah konferensi pers, Kamis (5/3), semua sekolah dan universitas tetap tutup hingga akhir tahun kalender Iran pada 20 Maret, dan semua pos pemeriksaan akan dioperasikan untuk membatasi perjalanan antara kota besar.
"Orang-orang seharusnya mempertimbangkan liburan ini bukan sebagai kesempatan untuk berjalan-jalan. Mereka harus tinggal di rumah dan mematuhi peringatan ini secara serius,” kata Namaki dalam sebuah konperensi pers yang ditayangkan televisi.
Langkah terbaru ini diambil setelah pihak berwenang mengatakan, korban tewas di Iran akibat COVID-19 telah meningkat menjadi 117, sementara jumlah kasus yang dikukuhkan mencapai 3.513.
Kasus virus corona telah ditemukan di hampir semua provinsi di Iran, kata Presiden Hassan Rohani, Rabu. Banyak pakar mengkhawatirkan, jumlah total korban tewas dan kasus infeksi virus korona jauh lebih tinggi dari yang diumumkan. [ab/uh]