Iran memerintahkan pengusiran dua diplomat Jerman, Rabu (1/3) setelah Berlin mengambil tindakan serupa sebagai tanggapan atas hukuman mati yang dijatuhkan terhadap seseorang berkewarganegaraan ganda Jerman-Iran.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, mengatakan kedua diplomat itu telah diperintahkan meninggalkan negara itu sebagai tanggapan atas "campur tangan... oleh pemerintah Jerman dalam urusan internal dan peradilan" Iran.
Jerman mengumumkan pekan lalu bahwa mereka mengusir dua diplomat Iran sebagai tanggapan atas hukuman mati yang dijatuhkan terhadap Jamshid Sharmahd yang berkewarganegaraan ganda, yang juga tercatat sebagai penduduk AS.
"Rezim Iran memerangi rakyatnya sendiri dengan segala cara dan tidak menghormati hak asasi manusia," kata Kanselir Olaf Scholz saat itu.
Sharmahd (67), dihukum karena -- menurut pihak berwenang Iran -- berperan dalam pengeboman masjid tahun 2008 di kota Shiraz, Iran selatan, yang menewaskan 14 orang dan melukai 300 lainnya.
Keluarganya telah membantah tuduhan itu dengan tegas dan meminta Berlin untuk "segera bertindak" untuk menyelamatkan "nyawanya". Pengadilan Iran tidak mengakui kewarganegaraan ganda.
Pengadilan Iran mengatakan Sharmahd telah merencanakan untuk melakukan 23 tindakan "teroris", di mana ia berhasil dalam lima tindakannya.
Jaksa menuduh bahwa ia telah menjalin kontak dengan “FBI dan CIA" dan telah "berusaha menghubungi agen Mossad Israel".
Ia dituduh memimpin kelompok Tondar yang bertujuan menggulingkan republik Islam itu dan dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah.
Iran menahan sedikitnya 17 warga negara Barat, kebanyakan dari mereka berkewarganegaraan ganda, termasuk Sharmahd.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan mereka adalah bagian dari kebijakan penyanderaan oleh Iran untuk mendapatkan konsesi dari pemerintah-pemerintah asing. [ab/lt]
Forum