Iran dan badan nuklir PBB mengakhiri dua hari pembicaraan di Wina dengan kesepakatan untuk bertemu lagi minggu depan guna membahas keprihatinan internasional tentang program nuklir Iran yang kontroversial.
Juru runding PBB dan juru runding Iran hari Selasa mengatakan kedua pihak akan mengadakan pertemuan lagi di ibukota Austria hari Senin.
Kepala inspektur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Herman Nackaerts mengatakan ia melangsungkan "pertukaran pandangan yang baik" dengan para pejabat Iran sewaktu berbagai diskusi yang "terutama terfokus pada cara untuk mengklarifikasi isu-isu terkait dengan dimensi militer yang mungkin atas program nuklir Iran tersebut."
Iran membantah tuduhan pihak Barat bahwa mereka secara diam-diam membuat senjata nuklir berkedok proyek energi sipil. Duta Besar Iran untuk IAEA Ali Asghar Soltanieh menggambarkan pembicaraan di Wina itu "bermanfaat" dan mengatakan pertemuan berikutnya hari Senin bertujuan "mengupayakan penyelesaian" isu ini.
Hari Senin, IAEA kembali mendesak Iran untuk memberinya akses ke situs-situs tersebut, orang dan dokumen yang dimintanya sebagai bagian dari penyelidikannya mengenai benar-tidaknya Iran hendak membuat senjata nuklir.
Juru runding PBB dan juru runding Iran hari Selasa mengatakan kedua pihak akan mengadakan pertemuan lagi di ibukota Austria hari Senin.
Kepala inspektur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Herman Nackaerts mengatakan ia melangsungkan "pertukaran pandangan yang baik" dengan para pejabat Iran sewaktu berbagai diskusi yang "terutama terfokus pada cara untuk mengklarifikasi isu-isu terkait dengan dimensi militer yang mungkin atas program nuklir Iran tersebut."
Iran membantah tuduhan pihak Barat bahwa mereka secara diam-diam membuat senjata nuklir berkedok proyek energi sipil. Duta Besar Iran untuk IAEA Ali Asghar Soltanieh menggambarkan pembicaraan di Wina itu "bermanfaat" dan mengatakan pertemuan berikutnya hari Senin bertujuan "mengupayakan penyelesaian" isu ini.
Hari Senin, IAEA kembali mendesak Iran untuk memberinya akses ke situs-situs tersebut, orang dan dokumen yang dimintanya sebagai bagian dari penyelidikannya mengenai benar-tidaknya Iran hendak membuat senjata nuklir.
