Kelompok teroris Negara Islam (ISIS) telah membunuh sembilan pejuang pro-pemerintah dalam satu hari di wilayah Suriah timur, kata pemantau perang pada Kamis (23/6). Serangan itu merupakan serangan yang terbaru dalam serentetan serangan yang terjadi di daerah itu.
Menurut kelompok pemantau HAM Suriah yang berkantor di Inggris dengan jaringan kontak yang luas di lapangan, sembilan di antara 30 tentara Suriah dan pejuang sekutu tewas dalam serangan ISIS pada minggu ini saja.
“Bentrokan sengit” yang berlangsung sejak Rabu (22/6) antara pasukan pemerintah dan ISIS di daerah terpencil di Provinsi Raqa, yang terletak di bagian timur negara itu, juga menewaskan tujuh anggota laskar jihad, kata pemantau itu.
Pertempuran itu terjadi menyusul penyergapan, yang diklaim oleh ISIS, terhadap sebuah bus yang membawa para pejuang yang terdiri dari tentara reguler dan milisi sekutu di jalan gurun yang menghubungkan kota Raqa dan Homs.
Sebuah serangan pada Senin (20/6), salah satu yang paling mematikan yang terjadi pada tahun ini, menewaskan sedikitnya 15 orang menurut pemantau itu.
Pemantau itu juga mengatakan bahwa pada Rabu (22/6) empat tentara lainnya telah tewas dalam serangan ISIS di dekat bandara militer Dumayr, di sebelah timur ibu kota Damaskus, dan dua lainnya tewas di wilayah Raqa pada awal pekan ini.
ISIS yang pernah memproklamirkan diri sebagai kekhalifahan yang menguasai Irak dan Suriah dikalahkan pada Maret 2019 oleh pasukan lokal yang didukung AS. Sejak itu, ISIS tidak memiliki posisi tetap.
Tetapi kelompok teroris tersebut terus melakukan serangan gerilya terhadap rezim dan pasukan pimpinan Kurdi di Suriah timur, serta terhadap pemerintah dan pasukan sekutu di Irak. [lt/em]