Garis depan melawan ISIS di Afghanistan terus-menerus terancam. Pasukan keamanan Afghanistan berjuang untuk mengekang kelompok militan itu.
Tanda-tanda sengitnya pertempuran bisa dilihat pada dinding di pos perbatasan di distrik Achin. Pos itu merupakan batas tidak resmi antara kawasan pemerintah Afghanistan dengan wilayah yang diduduki ISIS. Bulan lalu para pejuang ISIS menyerang pos pemeriksaan itu dan mendudukinya selama beberapa hari sebelum direbut kembali oleh pemerintah.
Lembah di luar pos tersebut telah menjadi tempat persembunyian bagi ratusan pejuang ISIS. Mereka telah membunuh dengan brutal siapapun yang menolak bergabung dengan mereka. Ribuan orang telah lari menyelamatkan diri dari wilayah itu. Para pejabat lokal mengatakan ISIS berupaya bergerak diluar distrik itu.
Gubernur Distrik Achin, Haji Ghalib Mujahid, mengatakan ISIS ingin merebut lebih banyak wilayah. “Mereka tidak hanya ingin merebut distrik Achin, tapi seluruh provinsi Nangarhar. Mereka berencana untuk menyerang Achin terlebih dulu, kemudian Ghani Khel, lalu Jalalabad. Dan mereka semua memiliki persenjataan yang lengkap,” ujarnya.
Pasukan keamanan telah menghentikan serangan itu dan berkeras situasinya terkendali.
Juru bicara Tentara Nasional Afghanistan, Kolonel Mohammad Jan Daryab, mengatakan keadaan telah membaik. “Distrik Achin sangat aman. Tentara nasional, polisi nasional, polisi lokal, dan polisi perbatasan ada disini,” tambahnya.
Namun kekhawatiran di kalangan warga di wilayah itu kian bertambah. Mereka mengatakan ISIS meningkatkan kehadirannya di distrik-distrik di sekitarnya. Pemerintah telah berjanji akan meluncurkan sebuah operasi besar-besaran terhadap kelompok itu, tetapi tampaknya operasi sedang terhenti di wilayah lain di negara itu.
Untuk sementara ini agaknya belum ada upaya untuk membersihkan tempat-tempat persembunyian ISIS di pegunungan itu. [vm/ii]