Pihak berwenang di Afghanistan mengatakan hari Rabu (26/10) bahwa kaum ekstrimis yang terkait dengan ISIS menculik dan membantai sedikitnya 30 orang sipil di daerah bagian tengah Afganistan yang terpencil.
Pembantaian tadi malam dekat ibukota provinsi Ghor di pegunungan itu mencemaskan para pejabat setempat karena itulah kegiatan pertama ISIS yang diketahui di daerah itu, di mana masyarakat Syiah Hazara adalah penduduk mayoritas.
Para pengikut kelompok teroris yang berbasis di Timur Tengah itu terpusat terutama di provinsi Nangarhar, bagian timur Afghanistan dan daerah-daerah tetangganya di perbatasan dengan Pakistan.
Para korban sedang mengumpulkan kayu bakar untuk musim dingin di pegunungan dekat kota ketika orang-orang bersenjata ISIS menangkap mereka,” kata juru bicara pemerintah provinsi Abdul Hai Khatibi kepada VOA.
Ia menambahkan bahwa orang-orang bersenjata itu mengeksekusi orang-orang yang ditangkap Selasa malam ketika pasukan keamanan Afghanistan berusaha menolong mereka dengan bantuan penduduk setempat.
Seorang juru bicara Taliban, Zabhilluah Mujahid, mengatakan kelompoknya tidak terlibat dalam insiden itu, dengan mengatakan laporan yang mengaitkan Taliban dengan pembunuhan sipil “hanyalah propaganda.”
Kaum sipil Afghanistan menderita paling berat akibat konflik itu dan serangan ekstrimis di negara tersebut. PBB telah mendokumentasi hampir 8.000 orang korban sipil akibat konflik, termasuk lebih dari 2.500 korban jiwa dalam sembilan bulan pertama tahun 2016. [gp]