Kelompok ISIS pada Minggu (17/4) berjanji akan melakukan "pembalasan" atas pembunuhan bekas pemimpinnya. ISIS menyerukan para pendukungnya untuk memanfaatkan perang di Ukraina guna merencanakan serangan di Eropa.
"Kami mengumumkan, dengan seizin Allah, kampanye pembalasan yang diberkati" atas kematian Abu Ibrahim al-Qurashi dan bekas juru bicara kelompok itu, menurut sebuah pesan audio dari kelompok tersebut yang disebarkan lewat aplikasi pesan Telegram.
Juru bicara baru kelompok itu, Abu-Omar al-Muhajir, juga menyerukan para pendukungnya untuk memulai lagi serangan di Eropa, dengan memanfaatkan "peluang yang tersedia" di mana "orang-orang bertikai satu sama lain" -- merujuk pada invasi Rusia ke Ukraina.
Pemimpin kelompok itu sebelumnya tewas pada awal Februari saat ia meledakkan bom untuk menghindari penangkapan ketika AS melakukan penyerbuan di wilayah Suriah barat laut, kata Gedung Putih dan para pejabat pertahanan AS.
Pada 10 Maret, kelompok itu mengonfirmasi kematiannya dan bekas juru bicara kelompok itu. ISIS kemudian mengangkat Abu Hasan al-Hashemi al-Qurashi sebagai pemimpin yang baru.
Tak banyak yang diketahui mengenai pemimpin baru itu, yang merupakan pemimpin ketiga ISIS sejak kelompok itu dibentuk. [vm/jm]