ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan malam Tahun Baru di sebuah kelab malam di Istanbul. Pasukan keamanan Turki mengklaim telah menahan delapan orang terkait serangan yang menewaskan 39 orang, sambil terus memburu laki-laki bersenjata yang melakukan serangan itu.
Pasukan keamanan Turki melakukan beberapa penahanan terkait serangan di kelab malam pada malam tahun baru, selagi perburuan terhadap penyerangnya berlanjut.
Sebuah gambar buram dari pria bersenjata yang diambil dari rekaman kamera keamanan, telah dirilis.
Penahanan menyusul klaim bertanggung jawab atas serangan oleh ISIS, yang mengatakan dalam sebuah pernyataan di internet bahwa "laskarnya" menarget Turki, karena telah berpihak "dengan negara-negara Kristen."
Kelompok itu mengatakan, kelab malam menjadi sasaran karena itu adalah tempat di mana "orang-orang Kristen merayakan rasul-rasul mereka."
Analis politik Sinan Ulgen, dari Edam, kelompok riset politik berkantor di Istanbul mengatakan, klaim ISIS bertanggung jawab, harus ditanggapi dengan serius.
"Sudah diperkirakan ISIS terkait dengan serangan itu, melihatsifat sasaran, sebuah kelab malam populer, dan terjadi pada malam tahun baru," kata Sinan Ulge.
Dalam video yang dirilis pekan lalu, ISIS menyerukan pendukungnya untuk melancarkan serangan di Turki. Video itu muncul ketika militer Turki sedang terlibat pertempuran untuk merebut kota al-Bab di Suriah dari kelompok jihadis itu.
Mengutip sumber-sumber keamanan, media Turki melaporkan hari Senin (2/1), pria bersenjata dalam serangan di kelab malam itu diyakini berasal dari negara Asia Tengah, Kirgistan atau Uzbekistan. Banyak pejuang ISIS datang dari negara-negara Asia Tengah dan menggunakan Istanbul sebagai markas sebelum pergi perang ke Suriah.
Pemakaman bagi orang-orang yang tewas dalam serangan itu terus berlangsung, serangan mematikan keempat yang dilakukan oleh ISIS di Istanbul dalam setahun.
Bagi mereka yang berkabung ada rasa kemarahan dan putus asa.
"Di sinilah kita tidak bisa lagi berkata-kata, katanya. Kata dan kalimat apa yang bisa menggambarkan rasa sakit ini? Setelah nyawa hilang, hati juga hilang. Teror bukan hanya masalah negara ini, tapi masalah setiap orang hidup, tetapi mereka tidak bisa menemukan pemecahan (solusi)."
Kelompok PKK Kurdi juga telah melakukan pemboman di kota-kota utama Turki, termasuk bulan lalu di Istanbul. Pemerintah berjanji untuk meningkatkan keamanan dan menindak pendukung teroris di media sosial.
Tapi pengamat mencatat, pernyataan-pernyataan serupa telah dibuat setelah setiap serangan, dan ada kesan di dalam negeri bahwa pasukan keamanan semakin kewalahan tidak mampu menghentikan serangan teror. (ps/isa)