ISIS sedang menyusun kekuatan dan meningkatkan serangan mematikan di wilayah-wilayah yang disengketakan di seluruh Irak utara dengan memanfaatkan perseteruan antara pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah Kurdistan, pejabat Kurdi dan Irak memperingatkan.
Pemerintah Irak menyatakan kemenangan akhir atas ISIS Desember lalu setelah pasukan Irak mengusir sisa-sisa militan terakhir dari negara itu.
Militan ISIS sejak itu kembali pada taktik perang gerilya, terutama di Kirkuk, Saladin utara dan timur Diyala, di daerah yang diklaim dikuasai pemerintah pusat Irak dan pemerintah Kurdistan.
Ali al-Husaini, juru bicara Pasukan Mobilisasi Populer Syiah (PMF) di Irak utara, menuduh ISIS berusaha mengubah wilayah itu menjadi sarangnya dengan mengobarkan ketegangan antara warga Kurdi, Arab dan Turkmen.
Kaya dengan sumber daya alam yang melimpah, wilayah yang disengketakan itu telah menjadi pusat konflik selama puluhan tahun antara pemerintah Irak dan Kurdi. [my/ds]