Pemerintah Israel telah menyetujui masuknya beberapa ribu warga Yahudi Ethiopia, sebagian diantaranya telah menunggu selama puluhan tahun untuk dapat bergabung dengan kerabat mereka di Israel.
Keputusan yang dibuat pada Minggu (28/11) itu merupakan langkah untuk menyelesaikan masalah yang telah sejak lama memperumit hubungan dengan komunitas Ethiopia di negara itu. Ada sekitar 140.000 warga Yahudi Ethiopia yang tinggal di Israel.
Para pemimpin masyarakat memperkirakan bahwa sekitar 6.000 warga lainnya masih tertinggal di Ethiopia. Meskipun para warga Yahudi Ethiopia itu merupakan keturunan Yahudi, namun Israel tidak menganggap mereka sebagai warga Yahudi berdasarkan hukum agama. Sebaliknya, para warga tersebut berjuang untuk memasuki negara itu di bawah program penyatuan keluarga yang memerlukan persetujuan khusus dari pemerintah.
Para aktivis komunitas itu menuduh pemerintah Israel telah memperlambat proses penerapan keputusan tahun 2015 yang berisi perintah untuk membawa semua orang Ethiopia dari garis keturunan Yahudi yang tersisa untuk datang ke Israel dalam waktu lima tahun.
Berdasarkan keputusan hari Minggu (28/11), diperkirakan ada sekitar 3.000 orang yang memenuhi syarat untuk pindah ke Israel. Mereka termasuk orang tua, anak-anak, dan saudara kandung dari kerabat yang sudah berada di Israel, juga anak yatim piatu yang orang tuanya berada di Israel ketika mereka meninggal. [em/rs]