Para ilmuwan pada Universitas Hebrew di Jerusalem mengembangkan zat yang rasanya manis dengan mencampur minyak sari buah dengan asam borat. Sari buah itu disukai nyamuk, sementara asam borat dalam sari buah itu membunuh serangga tersebut.
Mereka menguji coba zat itu di Mali, Afrika Barat, dengan menyemprotkannya pada tumbuh-tumbuhan dekat kolam buatan. Penduduk desa menggunakan air dari kolam tersebut selama musim kemarau. Tetapi, di wilayah itu juga terdapat banyak nyamuk malaria.
Para peneliti itu juga menyemprot rerumputan dekat kolam-kolam lain dengan zat berbau harum yang tidak yang mengandung asam borat.
Profesor Yosef Schlein, pakar pengaruh serangga pada manusia yang mengepalai penelitian tersebut melaporkan, “Penelitian kami di Mali berhasil membasmi 38 persen nyamuk betina dan 90 persen nyamuk jantan. Tetapi, di wilayah ini banyak terdapat kolam kecil, sehingga tidak mungkin mencegah nyamuk terbang dari kolam yang belum disemprot ke kolam yang sudah disemprot.”
Asam borat umumnya aman bagi manusia dan hewan menyusui lainnya. Zat ini biasa digunakan untuk membasmi serangga-serangga lain, seperti kecoa, rayap, dan semut sejak pertengahan abad lalu.
Laporan penelitian zat pembasmi nyamuk malaria tersebut diterbitkan dalam Malaria Journal.