Tautan-tautan Akses

Israel Diduga Jual Rudal ke 'Negara Asia' 


Seorang tentara Israel berjalan melewati baterai pertahanan rudal Patriot yang ditempatkan di Gunung Carmel, Israel, 9 Oktober 2012. (Foto: dok).
Seorang tentara Israel berjalan melewati baterai pertahanan rudal Patriot yang ditempatkan di Gunung Carmel, Israel, 9 Oktober 2012. (Foto: dok).

Badan keamanan domestik Israel, Shin Bet, Kamis (11/2), mengatakan pihaknya telah menyelidiki 20 orang Israel, termasuk mantan personil industri pertahanan, karena diduga membuat dan menjual rudal jelajah ke negara Asia yang tidak disebutkan namanya.

Para tersangka juga diduga melakukan pencucian uang, kata Shin Bet yang laporan investigasinya diserahkan ke kementerian kehakiman untuk kemungkinan penuntutan.

"Para tersangka terlibat dalam pengembangan, pembuatan, pengujian dan penjualan senjata rudal jelajah secara ilegal ke negara Asia," bunyi pernyataan Shin Bet.

"Para tersangka menerima instruksi unsur-unsur terkait dari negara asing yang sama, dengan imbalan pembayaran dana yang cukup besar, serta keuntungan lainnya," tambahnya.

Foto yang dirilis oleh Shin Bet menunjukkan pembuatan sebuah rudal, serta peralatan komunikasi dan navigasi yang disita selama tes di Israel tengah.

Video yang dipasang Shin Bet menunjukkan apa yang tampak seperti peluncuran rudal oleh sejumlah laki-laki di dekat dua mobil yang diparkir. Bagian atas video itu menunjukkan tahun 2019.

Menurut Shin Bet, tersangka warga Israel ini tidak hanya memproduksi dan menjual rudal secara ilegal, tetapi juga berusaha menyembunyikan tujuan akhir senjata tersebut.

Persekongkolan itu menunjukkan "potensi kerusakan" akibat tindakan semacam itu terhadap Israel, "termasuk kekhawatiran bahwa teknologi semacam itu bisa dimiliki oleh negara-negara yang bermusuhan dengan Israel." [my/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG