Tautan-tautan Akses

Israel Hantam Gaza Tengah dengan Serangan Udara


Warga Palestina memeriksa kerusakan sebuah rumah yang terkena serangan Israel di kamp al-Bureij di Jalur Gaza tengah, 3 Juni 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. (Bashar TALEB / AFP)
Warga Palestina memeriksa kerusakan sebuah rumah yang terkena serangan Israel di kamp al-Bureij di Jalur Gaza tengah, 3 Juni 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. (Bashar TALEB / AFP)

Militer Israel menghantam bagian tengah Gaza dengan serangan udara, sewaktu mereka mengumumkan dimulainya “aktivitas operasional terarah” di dua wilayah pada hari Rabu.

Militer mengatakan menyerang “target-target teror, termasuk kompleks-kompleks militer, fasilitas penyimpanan senjata dan infrastruktur bawah tanah” di Deir al-Balah dan Bureij. Warga di daerah itu melaporkan bombardemen hebat sepanjang malam.

Militer Israel juga mengatakan mereka melanjutkan pertempuran di Rafah, kota di bagian selatan Gaza.

PM Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi daerah di bagian utara Israel di dekat perbatasan dengan Lebanon, di mana pasukan Israel dan anggota Hizbullah saling tembak selama perang di Gaza sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai konflik regional yang meluas.

“Siapa pun yang berpikir bahwa mereka dapat merugikan kami dan kami berdiam diri, maka mereka membuat kekeliruan besar. Kami siap mengambil tindakan sangat keras di utara. Dengan satu atau lain cara, kami akan memulihkan keamanan di utara,” kata Netanyahu.

Presiden AS Joe Biden, yang semakin bersikap kritis atas perilaku Israel dalam perangnya melawan militan Hamas di Gaza dan meningkatnya jumlah warga Palestina yang tewas, mengatakan dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan Selasa bahwa ada “banyak alasan” untuk percaya bahwa Netanyahu telah membuat konflik berlarut-larut untuk menyelamatkan diri secara politik.

Tetapi ketika ditanya kemudian, Selasa, apakah Netanyahu bermain politik dengan perang itu, Biden tampak menarik pernyataannya dan mengatakan kepada wartawan, “Saya pikir tidak. Ia berusaha untuk menyelesaikan masalah serius yang ia hadapi.”

Wanita Palestina berduka atas kerabatnya yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza di luar rumah sakit di Deir al Balah, Selasa, 4 Juni 2024. (AP/Abdel Kareem Hana)
Wanita Palestina berduka atas kerabatnya yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza di luar rumah sakit di Deir al Balah, Selasa, 4 Juni 2024. (AP/Abdel Kareem Hana)

Pekan lalu Biden mengumumkan proposal Israel untuk gencatan senjata di Gaza dan mendesak dukungan global untuk proposal itu. Hamas belum menyetujuinya dan Netanyahu belum mengeluarkan pernyataan apa pun mengenai hal itu, mendorong Biden mengeluarkan pernyataan kepada majalah Time mengenai perdana menteri Israel itu yang membuat perang berlarut-larut.

Netanyahu pada hari Senin mengecilkan prospek gencatan senjata segera dalam perang dengan Hamas di Gaza, dengan mengatakan bahwa kesepakatan itu baru berupa garis besar.

Sementara perang berlangsung hampir delapan bulan, pemimpin Israel itu menghadapi tuntutan yang saling bertentangan: Biden dan para pemimpin dunia lainnya mendesaknya agar mengakhiri konflik, sementara para legislator sayap kanan di parlemen Israel mengatakan akan menggulingkan pemerintahan Netanyahu jika ia menyetujui gencatan senjata tanpa terlebih dulu menyingkirkan sisa-sisa terakhir kontrol Hamas di Gaza.

Hamas Selasa mengatakan tidak dapat menyetujui kesepakatan apa pun kecuali jika Israel membuat komitmen “jelas” bagi gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan dari Gaza. Netanyahu telah sering mengatakan bahwa pasukan Israel tidak akan meninggalkan Gaza tanpa menyingkirkan seluruh elemen Hamas dari teritori itu.

Qatar, yang bersama dengan AS dan Mesir memediasi pembicaraan Hamas-Israel di Kairo, juga telah mendesak Israel agar memberikan sikap jelas mengenai niatnya, yakni sikap yang mendapat dukungan dari seluruh pemerintahnya untuk mencapai kesepakatan.

Biden mengakui bahwa ia dan Netanyahu mengalami hubungan tegang sewaktu jumlah korban tewas di Gaza meningkat hingga lebih dari 36.500 – angka yang mencakup warga sipil dan mereka yang bertempur. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG