Israel mendesak orang-orang yang tinggal di sebagian kota terbesar kedua di Jalur Gaza untuk mengungsi pada Senin (4/12), sementara pasukan Israel melancarkan pertempuran darat dan serangan udara yang menargetkan militan Hamas.
Militer Israel memberitahu orang-orang di kawasan permukiman di sisi timur laut Khan Younis untuk pergi demi keselamatan mereka sendiri, dan mengarahkan mereka ke daerah-daerah yang lebih jauh di selatan.
Khan Younis terletak di bagian selatan Gaza, di mana banyak warga sipil mengungsi sementara Israel memulai kampanyenya melawan Hamas di bagian utara wilayah kantong itu.
Sementara Israel mengeluarkan banyak peringatan terhadap orang-orang agar meninggalkan daerah yang kemudian diserang, negara itu juga menghadapi kritik dari para pejabat PBB yang mengatakan kondisi di Gaza dengan listrik dan akses internet yang tidak dapat diandalkan mempersulit masyarakat untuk mengakses informasi.
Jerman Senin mengatakan pihaknya berharap Israel tidak hanya memberitahu orang-orang untuk meninggalkan daerah-daerah berbahaya di Gaza, tetapi juga memastikan mereka berada dalam “posisi yang realistis untuk mencari tempat berlindung yang aman di tempat lain.”
PBB juga memperingatkan tentang situasi kemanusiaan di Gaza, di mana diperkirakan 80% populasinya mengungsi dari rumah mereka dan banyak yang tinggal di tempat-tempat penampungan yang penuh sesak.
Selain pasukan Israel yang meluaskan operasi ke berbagai daerah di mana warga sipil sebelumnya berlindung, ada juga keprihatinan mengenai dampak pertempuran yang lebih intens di Gaza Selatan terhadap aliran bantuan kemanusiaan, yang datang melalui perbatasan selatan dengan Mesir.
Militer Israel pada Senin mengatakan telah menyerang 200 target Hamas pada malam sebelumnya, termasuk di antaranya menghancurkan tempat-tempat operasi militan yang berlokasi di dalam sekolah-sekolah di Gaza Utara.
Israel telah menuduh Hamas menempatkan diri di dalam dan di bawah rumah sakit-rumah sakit dan daerah-daerah sipil lainnya. Israel juga menuduh Hamas mendorong warga sipil agar mengabaikan peringatan Israel untuk mengungsi menjelang serangan udara, praktis menggunakan mereka sebagai perisai manusia, suatu tuduhan yang dibantah Hamas.
Israel juga mengumumkan kematian tiga tentaranya. Israel mengatakan dua tentara tewas hari Minggu dalam pertempuran di bagian utara Jalur Gaza dan yang lainnya di Gaza Tengah.
Sedikitnya 300 orang Palestina tewas sejak runtuhnya gencatan senjata sepekan Israel-Hamas pada Jumat pagi, sehingga meningkatkan korban tewas di Gaza sejak serangan Hamas Oktober lalu. Sejauh ini lebih dari 15.200 orang tewas dan lebih dari 40 ribu lainnya cedera, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas. Kementerian itu mengatakan 70 persen korban adalah perempuan dan anak-anak.
Setelah gagalnya gencatan senjata, kantor PM Benjamin Netanyahu mengumumkan telah menginstruksikan tim perundingnya di Doha, Qatar, agar kembali ke Israel.
Israel memulai kampanye militernya untuk melenyapkan Hamas setelah para anggota Hamas menyeberang ke Israel Selatan pada Oktober lalu. Israel mengatakan 1.200 orang tewas dan sekitar 240 lainnya disandera dalam serangan tersebut. [uh/ab]
Forum