Sejumlah pejabat Israel, Rabu, berusaha tidak mempersoalkan kerusakan yang diakibatkan pengungkapan informasi rahasia yaang dilakukan Trump ke sejumlah pejabat tinggi Rusia. Laporan-laporan menduga, informasi itu diperoleh AS dari Israel. Para pejabat Israel malah memuji kerjasama keamanan yang luas dengan AS hanya beberapa hari sebelum Trump melakukan kunjungan kenegaraan ke Israel.
Meski khawatir kebocoran informasi itu bisa membahayakan aset intelijen Israel yang berharga di dalam ISIS, para pejabat itu menegaskan, tidak akan ada perubahan akibat pelanggaran luar biasa itu.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan, kerjasama keamanan antara Israel dan Amerika Serikat, sangat mendalam, berarti, berskala luas, dan memberi kontribusi besar terhadap kekuatan Israel. Israel, katanya, akan berusaha mempertahankannya.
Israel belum mengakui klaim-klaim para pejabat AS yang mengatakan bahwa negara itulah sumber informasi sangat rahasia mengenai rencana ISIS yang diungkapkan Trump ke diplomat Rusia itu.
Trump tampaknya telah menyampaikan informasi itu tanpa sepengetahuan Israel. Tindakannya ini bisa dianggap pelanggaran berat terhadap kerahasiaan kesepakatan berbagi informasi intelijen. Yang lebih memprihatinkan lagi, Trump memilih untuk mengungkapkannya ke pihak musuh, yang bisa saja menyampaikan informasi itu ke sekutu-sekutunya, Iran dan Suriah, yang merupakan musuh sengit Israel. Pengungkapan informasi itu pada akhirnya juga bisa mengungkapkan siapa sumber asal informasi itu.
Trump dijadwalkan tiba di Isarel pekan depan sebagai bagian dari lawatan luar negeri pertamanya sebagai presiden. Israel memandang Trump sebagai sekutu dekat namun belakangan ini muncul kekhawatiran terkait sikapnya yang sulit diramalkan. [ab/as]
