Pasukan Pertahanan Israel, Jumat (15/12) mengatakan tentara telah menemukan mayat dua tentaranya dan satu tawanan sipil yang dijadikan sandera dalam serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Pertempuran di Gaza antara pasukan Israel dan Hamas berkecamuk hari Jumat sewaktu AS menekan Israel terkait strategi perangnya secara keseluruhan. Selain itu, pengadilan Belanda memutuskan bahwa negara itu dapat melanjutkan rencana untuk mengirim suku cadang jet-jet tempur ke Israel.
Berbagai organisasi HAM telah berusaha menghentikan pengiriman suku cadang yang digunakan jet-jet F-35, dengan alasan suku cadang itu digunakan dalam cara yang melanggar hukum internasional dalam perang Israel melawan Hamas.
Washington mengatakan upaya-upaya Israel untuk menumpas Hamas yang ditetapkan AS dan Uni Eropa sebagai kelompok teroris, tidak boleh mengarah ke pendudukan jangka panjang oleh Israel terhadap Gaza. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan Jumat mengatakan setelah bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant di Tel Aviv, AS percaya bahwa pendudukan kembali Gaza oleh Israel untuk jangka panjang tidak masuk akal dan juga tidak benar.
Ofensif Israel di Gaza berlanjut hari Jumat di tengah berkembangnya seruan internasional untuk menahan diri. Militer Israel Jumat mengatakan pasukannya telah menghancurkan sebuah pusat komando dan kontrol Hamas di distrik Sheijaia, Gaza, dan melancarkan “serangan terarah” terhadap infrastruktur militan di Khan Younis.
Kantor urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) Jumat mengatakan puluhan orang Gaza yang kehilangan tempat tinggal dan telah memadati Rafah sejak 3 Desember lalu kini berjuang di tengah kondisi tempat pengungsian yang penuh sesak dan kondisi sanitasi yang buruk. Ini meningkatkan kekhawatiran mengenai penyebaran penyakit di sana.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memberitahu Sullivan hari Kamis bahwa perlu beberapa bulan bagi pasukan Israel untuk mengalahkan militan Hamas.
Gallant mengatakan Hamas telah membangun “infrastrukturnya di bawah tanah dan di atas permukaan tanah” di Gaza selama satu dekade lebih, dan bahwa untuk menghancurkan kelompok Islamis itu, “akan perlu waktu yang lama. Ini akan berlangsung lebih dari beberapa bulan.”
“Tetapi kami akan menang, dan kami akan menghancurkan mereka,” kata Gallant.
Belum ada komentar langsung AS mengenai pembicaraan Sullivan dengan Gallant.
Dengan perang Israel-Hamas di Gaza kini memasuki bulan ketiga, kantor Gallant mengatakan bahwa kedua pejabat itu juga membahas perlunya memulangkan warga Israel ke rumah-rumah mereka di dekat perbatasan dengan Lebanon di bagian utara, setelah puluhan ribu orang mengungsi akibat pertempuran dengan Hizbullah yang didukung Iran.
Pasukan Israel melancarkan lebih banyak lagi serangan udara di Jalur Gaza pada hari Kamis, sebelum kunjungan Sullivan.
Sementara itu juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa Sullivan akan memanfaatkan pembicaraan hari Kamis dan Jumat untuk membahas “berbagai upaya untuk lebih cermat dan jitu” dalam melakukan operasi militer, dan untuk menghindari peningkatan jumlah kematian warga sipil Palestina. [uh/ab]
Forum