Awan asap menutupi cakrawala Jalur Gaza, Selasa (26/12), ketika Israel terus melakukan pemboman besar-besaran terhadap wilayah tersebut.
Ini terjadi setelah Israel dan Hamas memberikan sambutan dingin terhadap proposal Mesir untuk mengakhiri perang sengit mereka pada hari sebelumnya. Namun kedua pihak yang sudah lama bermusuhan itu tidak menolak sama sekali rencana tersebut, sehingga meningkatkan kemungkinan babak baru diplomasi untuk menghentikan serangan Israel yang menghancurkan di Jalur Gaza.
Rencana Mesir tersebut menyerukan pembebasan sandera secara bertahap dan pembentukan pemerintahan Palestina yang terdiri dari para ahli untuk mengelola Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, menurut seorang pejabat senior Mesir dan seorang diplomat Eropa yang mengetahui proposal tersebut.
Di kamp pengungsi Maghazi di Gaza tengah, Senin, petugas penyelamat masih mengeluarkan mayat-mayat dari puing-puing serangan malam sebelumnya.
Catatan di dekat Rumah Sakit Al-Aqsa yang dilihat oleh kantor berita Associated Press menunjukkan sedikitnya 106 orang tewas, menjadikannya salah satu serangan paling mematikan dalam gempuran udara Israel. [ab/ka]
Terkait
Paling Populer
1
Forum