Pusat perbelanjaan Israel dibuka untuk pertama kalinya setelah berbulan-bulan berlangsung penutupan wilayah dan larangan buka akibat COVID-19. Sejumlah orang diperbolehkan masuk ke dalam toko secara bersamaan.
Tempat lain seperti hotel dan pusat kebugaran, hanya dibuka untuk orang Israel yang memegang apa yang disebut "Paspor Hijau" yang menunjukkan bahwa mereka telah menerima suntikan dua dosis vaksin COVID-19 atau telah pulih dari virus.
Mati Ariel mempunyai tujuh pusat kebugaran di seluruh negeri itu dengan ribuan anggota. Semua pusat kebugarannya ditutup selama hampir setahun dan para pekerjanya dirumahkan tanpa dibayar.
“Kami mendorong orang untuk divaksinasi karena mereka ingin kembali ke pusat kebugaran ini. Tetapi banyak orang yang belum divaksinasi, seperti remaja di bawah usia 16 yang belum divaksinasi menurut aturan. Mereka sangat perlu berolahraga untuk kesehatan fisik dan mental mereka," kata Mati Ariel.
Masuk ke pusat kebugaran merupakan salah satu pendorong untuk divaksinasi yang ditawarkan kepada kawula muda Israel, karena mereka lebih enggan divaksinasi dibandingkan orang tua mereka dalam kampanye vaksinasi besar-besaran di negara itu. Kotamadya Tel Aviv dan kota lainnya menyediakan bir non-alkohol, falafel, dan pizza gratis, untuk menarik mereka agar divaksinasi di tempat.
Seorang perempuan warga Tel Aviv, Yaara Maimon mengatakan, "Jadi, saya datang untuk mendapat vaksinasi COVID-19. Pemerintah kota Tel Aviv melakukan ide bagus untuk menarik para remaja untuk divaksinasi di bar dan memberi bir gratis.”
Upaya vaksinasi intensif dalam dua bulan di Israel menunjukkan hasil yang mengesankan untuk vaksin Pfizer, menurut pernyataan baru-baru ini dari Kementerian Kesehatan. Sebagai bagian dari kesepakatan di mana Israel membeli cukup vaksin untuk seluruh penduduknya, Israel setuju untuk membagikan datanya dengan Pfizer.
Kementerian Kesehatan Israel mengatakan, setelah dua dosis vaksin diberikan, orang Israel melihat risiko terkena virus corona turun 98,5 persen, dan risiko rawat inap turun hampir 99 persen.
Meskipun dengan statistikyang menggembirakan itu, para pejabat kesehatan Israel mengatakan pembukaan kembali di negara itu harus bertahap, dan pemakaian masker serta menjaga jarak sosial akan terus berlanjut untuk beberapa waktu mendatang. [ps/jm]