Hari Senin kota Istanbul, Turki memilih kata ‘Bridge Together’ (Jembatan Bersama) sebagai semboyannya dalam usahanya dipilih menjadi tuan-rumah olimpiade 2020.
Jajak pendapat yang dilakukan Komite Olimpiade Internasional (IOC) menunjukkan dukungan kuat publik terhadap pengajuan kota itu yang ke-5 untuk dipilih menjadi penyelenggara olimpiade musim panas.
Hasil jajak pendapat itu yang diumumkan Menteri Pemuda Dan Olahraga Turki, Suat Kilic mendapati 83 persen penduduk Istanbul dan 76 persen rakyat Turki mendukung upaya Istanbul untuk menjadi tuan rumah perhelatan olahraga antar negara sedunia itu.
Semboyan ‘Bridge Together’ menggaris-bawahi lokasi geographis unik kota itu yang menyentuh Eropah dan Asia dan diilhami oleh jembatan Selat Bosporus yang menghubungkan bagian kota yang terletak di Eropah dan bagian yang terletak di Asia.
Menteri Suat Kilic mengatakan, Istanbul adalah jembatan antara Timur dan Barat, antara Eropah dan Asia dan antara peradaban, budaya dan agama. Ia berharap semboyan tersebut tidak saja membawa sukses bagi Turki tetapi juga bagi siapa saja yang memahami makna olimpiade.
Hasil jajak pendapat itu diumumkan ketika Komisi Penilai IOC sedang mengkaji lamaran Istanbul. Komisi sudah mengunjungi dua pelamar lain Tokio dan Madrid. Komisi melihat keistimewaan Istanbul dapat menyelenggarakan olimpiade di dua benua – beda dari Tokio dan Madrid. Istanbul akan membawa olimpiade ke ranah baru dan untuk pertama kali ke satu negara yang penduduknya umumnya Muslim.
Istanbul gagal menjadi tuan rumah olimpiade 2000, 2004, 2008, dan 2012 dan berharap kali ini bakal terkabul. Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan menentukan pilihannya lewat pemungutan suara rahasia pada sidangnya di Buenos Aires tanggal 7 September.
Jajak pendapat yang dilakukan Komite Olimpiade Internasional (IOC) menunjukkan dukungan kuat publik terhadap pengajuan kota itu yang ke-5 untuk dipilih menjadi penyelenggara olimpiade musim panas.
Hasil jajak pendapat itu yang diumumkan Menteri Pemuda Dan Olahraga Turki, Suat Kilic mendapati 83 persen penduduk Istanbul dan 76 persen rakyat Turki mendukung upaya Istanbul untuk menjadi tuan rumah perhelatan olahraga antar negara sedunia itu.
Semboyan ‘Bridge Together’ menggaris-bawahi lokasi geographis unik kota itu yang menyentuh Eropah dan Asia dan diilhami oleh jembatan Selat Bosporus yang menghubungkan bagian kota yang terletak di Eropah dan bagian yang terletak di Asia.
Menteri Suat Kilic mengatakan, Istanbul adalah jembatan antara Timur dan Barat, antara Eropah dan Asia dan antara peradaban, budaya dan agama. Ia berharap semboyan tersebut tidak saja membawa sukses bagi Turki tetapi juga bagi siapa saja yang memahami makna olimpiade.
Hasil jajak pendapat itu diumumkan ketika Komisi Penilai IOC sedang mengkaji lamaran Istanbul. Komisi sudah mengunjungi dua pelamar lain Tokio dan Madrid. Komisi melihat keistimewaan Istanbul dapat menyelenggarakan olimpiade di dua benua – beda dari Tokio dan Madrid. Istanbul akan membawa olimpiade ke ranah baru dan untuk pertama kali ke satu negara yang penduduknya umumnya Muslim.
Istanbul gagal menjadi tuan rumah olimpiade 2000, 2004, 2008, dan 2012 dan berharap kali ini bakal terkabul. Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan menentukan pilihannya lewat pemungutan suara rahasia pada sidangnya di Buenos Aires tanggal 7 September.
