Tautan-tautan Akses

Isu Aborsi di Tengah Pemilih Konservatif Partai Republik AS


Aktivis anti-Aborsi berdemonstrasi di luar markas Komite Nasional Demokrat (DNC), di Washington, Rabu, 17 Januari 2024.( AP/Jose Luis Magana)
Aktivis anti-Aborsi berdemonstrasi di luar markas Komite Nasional Demokrat (DNC), di Washington, Rabu, 17 Januari 2024.( AP/Jose Luis Magana)

Kelompok konservatif agama merupakan kelompok demografi utama di kaukus Iowa. Banyak pemilih Republik mendukung mantan Presiden Donald Trump, karena membatasi akses aborsi, tetapi sebagian pemilih lainnya kecewa karena serangannya terhadap gerakan anti-aborsi. Para kandidat sangat berhati-hati berbicara terkait isu ini.

Trump mendominasi pemilihan pendahuluan calon presiden Partai Republik, bahkan ketika dia menolak mendukung larangan federal terhadap aborsi. Beberapa pesaing utamanya menyerangnya dalam isu yang banyak digaungkan para aktivis konservatif ini.

Di tengah upayanya kembali ke Gedung Putih, mantan presiden tersebut sering mengingatkan kembali bagaimana dia di masa kepresidenannya, mendukung perjuangan penentang aborsi. Dia menunjuk tiga hakim Mahkamah Agung konservatif, yang memuluskan upaya membatalkan Roe v. Wade, keputusan MA sebelumnya yang menjamin kebebasan perempuan AS melakukan aborsi. Pembatalan ini sekaligus menghapuskan hak aborsi yang dijamin pemerintah federal, dan memenuhi aspirasi aktivis anti-aborsi yang telah diperjuangkan selama puluhan tahun.

Aktivis anti-Aborsi berdemonstrasi di luar markas Komite Nasional Demokrat (DNC), di Washington, Rabu, 17 Januari 2024. (AP/Jose Luis Magana)
Aktivis anti-Aborsi berdemonstrasi di luar markas Komite Nasional Demokrat (DNC), di Washington, Rabu, 17 Januari 2024. (AP/Jose Luis Magana)

Suara positif, antara lain disuarakan oleh Brian Downes, seorang pemilih partai Republik. “Penghapusan Roe versus Wade, merupakan langkah besar ke arah yang benar,” kata Downes Downes adalah seorang t Katolik yang rajin ke gereja di Winterset, Iowa, dan menyebut dirinya “sangat pro-kehidupan.”

Downes mendesak partainya untuk memperhatikan suara penolakan mereka terhadap hak aborsi. “Presiden yang pro-kehidupan sebelumnya juga menang, ambil contoh, lihat kembali pemerintahan Ronald Reagan. Selalu pro-kehidupan. Dua presiden Bush, pro-kehidupan. Trump pro-kehidupan,” katanya.

Selama kampanye 2024, Trump telah menunjukkan kepada banyak orang, bahwa dia adalah presiden pertama yang menghadiri rapat umum tahunan yang menentang upaya aborsi, March for Life.

Hal itu dibenarkan Dave LaGrange, salah satu pendukung Trump. “Dia adalah presiden pertama yang benar-benar datang ke acara March For Life dan benar-benar berbicara di sana. Dia tidak takut untuk berdiri di sana dan berbicara serta memberikan dukungan. Dan hal seperti itulah yang sangat saya sukai dari Trump,” kata dia.

Isu Aborsi di Tengah Pemilih Konservatif Partai Republik AS
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:59 0:00

Trump juga merujuk pada relokasi kedutaan AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, sebuah simbol yang dianggap oleh banyak umat Kristen Evangelis sebagai penggenapan nubuatan Alkitab.

Namun aborsi tidak menjadi isu dalam kaukus Partai Republik di Iowa tahun ini. Sebuah perubahan luar biasa, di negara bagian yang telah lama mendukung kelompok agama konservatif yang berjanji untuk membatasi prosedur tersebut. Situasi ini menggambarkan ketakutan yang meluas di kalangan kandidat Partai Republik dan pemilih, bahwa menyuarakan keinginan mereka untuk lebih membatasi hak aborsi pada 2024 merupakan hal yang berbahaya secara politik.

Partai Demokrat mengungguli ekspektasi pada pemilu paruh waktu 2022 dan beberapa pemilu negara bagian tahun lalu, ketika berkampanye dalam isu ini. Kampanye majunya kembali Presiden Joe Biden juga berencana menjadikan hak aborsi sebagai pusat strateginya tahun ini.

Michael Peiffer, seorang petani warga Madison County yang merupakan anggota kaukus pendukung gubernur Florida, Ron DeSantis, mengenang Trump, ketika menyalahkan gerakan anti-aborsi atas kinerja buruk Partai Republik, dalam pemilu paruh waktu.

“Saya kecewa pada dia. Setelah semua proses itu selesai, dia mengeluarkan pendapatnya dan menyalahkan gerakan pro-kehidupan. Yang menyimpang, setidaknya bagi saya, bisnis dan politik adalah dua isu yang berbeda. Bisnis adalah transaksional. Politik adalah Anda melayani masyarakat. Dan saya pikir dia melupakan hal itu,” kata Peiffer. [ns/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG