Menteri luar negeri Rusia dan Turki akan mengadakan pembicaraan di Ankara hari Senin (13/8), yang berfokus pada krisis daerah Idlib Suriah yang dikuasai pemberontak, yang berisiko memicu konflik militer antara pasukan Turki dan Suriah. Krisis itu juga mengancam hubungan Rusia-Turki yang semakin membaik.
Suriah terus mengerahkan pasukannya di sekitar Idlib dalam persiapan untuk serangan yang sudah diperkirakan secara luas. Tetapi Turki telah berjanji akan melindungi para pemberontak, dan menyatakannya sebagai "garis merah."
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menghadiri Konferensi Duta Besar Turki selama dua hari. Di sela-sela itu, ia dijadwalkan untuk mengadakan pembicaraan dengan menlu Turki, Mevlut Cavusolgu, yang diduga akan menekan Lavrov agar mengekang Damaskus.
Meskipun mendukung pihak yang berseberangan dalam perang saudara Suriah, Turki dan Rusia telah meningkatkan kerja sama terkait Suriah, dan ini telah menjadi batu loncatan untuk hubungan bilateral yang lebih erat. Konfrontasi Idlib bisa mempersulit diplomasi Moskow dalam menyeimbangkan kepentingan Damaskus dan Ankara yang saling bertentangan. [as]