Tautan-tautan Akses

Italia Bergabung dengan Prakarsa China Meskipun AS Berkeberatan


Peta yang menggambarkan sabuk ekonomi jalan sutra China dan jalan sutra maritim abad ke-21, megaproyek "One Belt, One Road", dalam Forum Keuangan Asia di Hong Kong, Cina, 18 Januari 2016. (Foto: dok).
Peta yang menggambarkan sabuk ekonomi jalan sutra China dan jalan sutra maritim abad ke-21, megaproyek "One Belt, One Road", dalam Forum Keuangan Asia di Hong Kong, Cina, 18 Januari 2016. (Foto: dok).

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte telah berjanji untuk menjadikan Italia sebagai negara Kelompok Tujuh pertama yang bergabung dengan prakarsa China yang ambisius, Belt and Road (“Sabuk dan Jalan”) meskipun ada keberatan dari Amerika Serikat dan keraguan dalam koalisi pemerintahan negara itu.

PM Italia Giuseppe Conte di hadapan Parlemen Eropa di Strasbourg, Perancis, 12 Februari 2019. (Foto: dok).
PM Italia Giuseppe Conte di hadapan Parlemen Eropa di Strasbourg, Perancis, 12 Februari 2019. (Foto: dok).

Conte bersikeras Selasa (19/3) bahwa tanda tangan Italia pada nota kesepahaman untuk usaha pembangunan infrastruktur itu – yang direncanakan dalam kunjungan perdana menteri China minggu ini – tidak akan “mempertanyakan posisi kita” dalam aliansi strategis trans-Atlantik.

Dia mengatakan bahwa memorandum itu tidak mengikat secara hukum dan memberikan akses ke pasar China yang menguntungkan bagi eksportir Italia.

Tanda tangan Italia itu akan dianggap sebagai kemajuan yang melegitimasi proyek yang direncanakan akan mencakup rute darat dan laut yang menghubungkan China dengan Eropa. Seorang pejabat Gedung Putih telah memperingatkan Italia agar tidak bergabung, dan menyebutnya sebagai “proyek keangkuhan” China. [lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG