Upacara penghormatan bagi Nelson Mandela yang diadakan hari Selasa menimbulkan diplomasi informal dan kontroversi politik, di samping pujian bagi mendiang presiden Afrika Selatan tersebut.
Di kesempatan yang tertangkap kamera, Presiden Amerika Barack Obama berjabat tangan dengan Presiden Kuba Raul Castro ketika ia berjalan menuju podium.
Jabat tangan tersebut penting karena Amerika dan Kuba tidak punya hubungan diplomatik sejak 1961, di puncak Perang Dingin, dan Amerika melakukan embargo perdagangan untuk Kuba. Hubungan keduanya mulai mencair selama beberapa tahun terakhir.
Pejabat Amerika mengatakan jabat tangan tersebut tidak direncanakan. Tapi mereka mengatakan kedua pemimpin tersebut tidak melakukan diskusi yang subtansial, mereka hanya saling menyapa. Staff Gedung Putih mengatakan Amerika masih punya "keprihatinan serius" terhadap situasi hak asasi manusia di Kuba.
Obama juga bertukar sapa dengan pemimpin Afghanistan Hamid Karzai, tapi pejabat Amerika mengatakan Obama tidak memandang upacara penghormatan itu sebagai "tempat untuk melakukan pekerjaan."
Kedua pemimpin tersebut sedang berdebat tentang kesepakatan atas kehadiran pasukan Amerika di Afghanistan setelah penarikan pasukan asing pada 2014.
Amerika menyatakan Karzai harus menandatangani kesepakatan akhir tahun ini atau tidak ada pilihan lain selain menarik seluruh pasukan Amerika setelah 2014.
Obama populer di Afrika Selatan, dan ribuan orang di stadion bersorak ketika wajahnya tampil di layar raksasa.
Sebaliknya, Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dicemooh setiap kali wajahnya tampil di layar. Banyak warga Afrika Selatan yang marah terhadap Zuma, di tengah dugaan ia menghabiskan 200 juta dolar uang pajak untuk merenovasi rumah pribadinya.
Secara keseluruhan, lebih dari 70 pemimpin negara dan pemerintahan menghadiri upacara penghormatan termasuk Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Perancis Francois Hollande, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dan Presiden India Pranab Mukherjee.
Di kesempatan yang tertangkap kamera, Presiden Amerika Barack Obama berjabat tangan dengan Presiden Kuba Raul Castro ketika ia berjalan menuju podium.
Jabat tangan tersebut penting karena Amerika dan Kuba tidak punya hubungan diplomatik sejak 1961, di puncak Perang Dingin, dan Amerika melakukan embargo perdagangan untuk Kuba. Hubungan keduanya mulai mencair selama beberapa tahun terakhir.
Pejabat Amerika mengatakan jabat tangan tersebut tidak direncanakan. Tapi mereka mengatakan kedua pemimpin tersebut tidak melakukan diskusi yang subtansial, mereka hanya saling menyapa. Staff Gedung Putih mengatakan Amerika masih punya "keprihatinan serius" terhadap situasi hak asasi manusia di Kuba.
Obama juga bertukar sapa dengan pemimpin Afghanistan Hamid Karzai, tapi pejabat Amerika mengatakan Obama tidak memandang upacara penghormatan itu sebagai "tempat untuk melakukan pekerjaan."
Kedua pemimpin tersebut sedang berdebat tentang kesepakatan atas kehadiran pasukan Amerika di Afghanistan setelah penarikan pasukan asing pada 2014.
Amerika menyatakan Karzai harus menandatangani kesepakatan akhir tahun ini atau tidak ada pilihan lain selain menarik seluruh pasukan Amerika setelah 2014.
Obama populer di Afrika Selatan, dan ribuan orang di stadion bersorak ketika wajahnya tampil di layar raksasa.
Sebaliknya, Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dicemooh setiap kali wajahnya tampil di layar. Banyak warga Afrika Selatan yang marah terhadap Zuma, di tengah dugaan ia menghabiskan 200 juta dolar uang pajak untuk merenovasi rumah pribadinya.
Secara keseluruhan, lebih dari 70 pemimpin negara dan pemerintahan menghadiri upacara penghormatan termasuk Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Perancis Francois Hollande, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dan Presiden India Pranab Mukherjee.
Beberapa informasi diambil dari AFP.
