Sejumlah kantor berita Rusia melaporkan sebuah pengadilan di Kota Moskow, Rusia, pada Jumat (27/9) memulai persidangan kasus pidana atas sorang pria warga negara Amerika berusia 72 tahun yang dituduh berperang sebagai tentara bayaran.
Kantor berita RIA Novosti melaporkan bahwa Pengadilan Kota Moskow memulai persidangan kasus pidana terhadap seorang warga negara Amerika yang berpartisipasi sebagai seorang tentara bayaran untuk pihak Ukraina dalam konflik bersenjata.
Media itu mengidentifikasi pria tersebut sebagai Stefan Hubbard, tetapi bisa saja pengejaan namanya berbeda. Sejumlah informasi di media sosial merujuk namanya sebagai Stephen Hubbard.
"Kami mengetahui laporan-laporan mengenai penahanan seorang warga negara Amerika. Karena pembatasan privasi, kami tidak dapat memberi komentar lebih lanjut," kata Kedutaan Besar AS di Moskow dalam pernyataannya.
Menurut RIA Novosti, pensiunan asal Michigan itu pindah ke Ukraina pada 2014. Laporan-laporan media itu tidak menjelaskan kapan atau bagaimana Hubbard tiba di Moskow.
Dalam persidangan di pengadilan kota tingkat tertinggi di Moskow, seorang hakim menyetujui permintaan jaksa untuk menahan Hubbard selama enam bulan dengan alasan dia bisa mencoba melarikan diri. Dengan demikian, Hubbard akan tetap dalam tahanan hingga 26 Maret 2025.
Persidangan berikutnya dijadwalkan pada Kamis, 3 Oktober.
Berdasarkan hukum Rusia, berpartisipasi sebagai tentara bayaran dalam konflik bersenjata diancam hukuman hingga 15 tahun penjara.
Sebuah video yang diunggah di YouTube pada Mei 2022 memperlihatkan seorang pria yang mengaku bernama Stephen James Hubbard. Dia mengatakan bahwa dia tinggal di Kota Izyum di wilayah Kharkiv.
Pria itu mengatakan dia lahir di Big Rapids, Michigan dan datang ke Izyum pada 2014. Dia tampak lusuh dengan janggut panjang dan kuku-kuku yang kotor.
Rusia menduduki sebagian wilayah Kharkiv termasuk Izyum pada Maret 2022, tak lama setelah melancarkan serangan pada 24 Februari, dan Ukraina merebut kembali Izyum pada September 2022.
RIA Novosti melaporkan, mengutip jaksa, bahwa orang Amerika itu menandatangani kontrak dengan batalion pertahanan teritorial Ukraina sehari setelah pasukan Rusia memasuki Ukraina.
Dalam penugasannya, dia dibayar “setidaknya $1.000 (sekitar 15 juta rupian) per bulan”, menjalani pelatihan, menerima seragam dan senjata dan “ikut serta dalam konflik bersenjata”, kata jaksa.
Dia ditahan oleh seorang tentara Rusia pada 2 April 2022, tambah jaksa tanpa memberikan perincian. [ft/es]
Forum