Tautan-tautan Akses

Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Taiwan Yakin China Tak akan Lakukan Invasi


Pasukan Taiwan melakukan penembakan dengan senjata anti tank selama latihan militer di Pingtung, Taiwan selatan, 26 Agustus 2024 lalu. Taiwan melakukan latihan dengan rudal anti-pendaratan amfibi sebagai bagian dari strategi untuk mencegah kemungkinan serangan dari China.
Pasukan Taiwan melakukan penembakan dengan senjata anti tank selama latihan militer di Pingtung, Taiwan selatan, 26 Agustus 2024 lalu. Taiwan melakukan latihan dengan rudal anti-pendaratan amfibi sebagai bagian dari strategi untuk mencegah kemungkinan serangan dari China.

Sementara China terus meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan, jajak pendapat baru yang dirilis Rabu menyatakan sebagian besar warga Taiwan yakin China tidak akan menyerang pulau itu dalam lima tahun ke depan. Mayoritas juga menyatakan bersedia membela Taiwan jika serangan terjadi.

Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan pasukannya bersiap menginvasi Taiwan pada 2027. China melakukan latihan militer hampir setiap hari di sekitar Taiwan dengan 20 pesawat dan kapal tempur China menguji pertahanan pulau itu pada Rabu.

Jajak pendapat itu dirilis sehari sebelum Hari Nasional Taiwan, atau Hari Sepuluh Ganda. Presiden Lai Ching-te diperkirakan akan menyampaikan pidato yang akan dicermati Beijing. Menurut analis, China akan menggelar lebih banyak latihan minggu ini setelah pidato Lai.

China, yang menilai Lai sebagai "separatis berbahaya," menggelar latihan militer setelah pelantikannya awal tahun ini pada akhir Mei.

Jajak pendapat itu melibatkan 1.214 orang dan dilakukan Institut Riset Pertahanan dan Keamanan Nasional. Hasilnya menunjukkan bahwa 61% responden menganggap "tak mungkin atau sangat tak mungkin" China akan menyerang Taiwan dalam lima tahun ke depan.

Jika China menyerang pulau itu, 67,8% responden mengatakan akan "sangat bersedia atau agak bersedia" berperang demi membela Taiwan. Hanya 23,6% yang menyatakan tidak akan bersedia melakukannya.

Taiwan telah berpemerintahan sendiri sejak 1949, ketika komunis Mao Zedong mengambil alih kekuasaan di China daratan setelah mengalahkan nasionalis Kuomintang pimpinan Chiang Kai-shek dalam perang saudara, dan para nasionalis pindah ke Taiwan. Meski tidak pernah memerintah pulau itu, China menyatakan Taiwan adalah bagian dari wilayahnya dan harus bersatu dengan negara otoriter itu, dengan kekerasan jika perlu.

Dalam dua tahun ini, China telah menggelar tiga latihan perang besar di sekitar Taiwan, dengan mengirim kapal, pesawat, dan kapal perang untuk mengepung pulau itu. Latihan tempur terbaru di sekitar Taiwan, “Joint Sword 2024A,” diadakan tepat setelah Presiden Lai Ching-te dilantik pada 20 Mei.

Pada Rabu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa mereka mengadakan “patroli kesiapan tempur gabungan” setelah mendeteksi 20 pesawat Militer China yang terlibat kontrol tempur dengan kapal perang China.

Penjaga pantai Taiwan, Rabu, juga mengatakan bahwa mereka menyita satu kapal penangkap ikan China, bersama sembilan awaknya pada Selasa dan sekitar satu ton ikan. Kapal ditemukan di dalam area terlarang di Selat Taiwan, perairan yang sensitif selebar 180 kilometer antara Taiwan dan China. [ka/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG