Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan meningkatnya sentimen anti-China di Korea Selatan sebagai reaksi atas berbagai laporan mengenai pembalasan ekonomi yang dilakukan oleh Beijing terhadap rencana pemasangan sistem pertahanan rudal anti-balistik, THAAD.
Militer Amerika Serikat telah memulai pemasangan sistem rudal anti-balistik canggih itu di Korea Selatan meskipun ada keberatan dari China. Sistem rudal itu diperkirakan akan beroperasi penuh bulan depan. Seoul dan Washington berpendapat THAAD diperlukan untuk mempertahankan diri seiring dengan meningkatnya kemampuan rudal nuklir dan balistik Korea Utara.
Beijing mengatakan pemasangan THAAD bersifat provokatif dan menimbulkan eskalasi militer di kawasan itu. Beijing khawatir sistem radar yang kuat itu dapat digunakan untuk melawan China dan juga negara-negara lain.
Beijing dilaporkan membalas pemasangan THAAD dengan membatasi operasi beberapa perusahaan Korea Selatan di China, dan memberlakukan pembatasan pada beberapa impor serta jumlah wisatawan China ke Korea Selatan.
Korea Selatan pekan ini mengadu kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bahwa China, mitra dagang terbesarnya, melanggar perjanjian perdagangan karena THAAD. Beijing belum mengakui telah memberlakukan pembatasan-pembatasan ekonomi. [lt]