Sebagian besar warga Amerika Serikat atau sekitar 57 persen percaya bahwa Amerika Serikat harus terus mengirimkan bantuan militer dan keuangan kepada rakyat Ukraina dalam perjuangan mereka melawan agresi Rusia, menurut jajak pendapat baru yang dirilis pada Kamis (1/12).
Dalam survei tahunan yang dilakukan oleh Institut Ronald Reagan, hanya sepertiga responden, sekitar 33 persen, yang mengatakan mereka yakin Amerika Serikat tidak mampu membelanjakan lebih banyak uang untuk konflik itu dan berisiko memprovokasi Rusia lebih lanjut.
Delapan puluh dua persen responden menganggap Rusia sebagai musuh. Angka itu adalah yang tertinggi sejak dimulainya survei pada tahun 2018 dan naik secara signifikan dari tahun lalu, ketika sekitar dua pertiga atau 65 persen responden memandang Rusia sebagai musuh.
Sebaliknya, 76 persen warga AS menganggap Ukraina sebagai sekutu, peningkatan yang signifikan dari tahun 2021 ketika kurang dari setengah, atau sekitar 49 persen responden yang memiliki anggapan seperti itu.
Invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari lalu. Rusia melancarkan serangkaian serangan rudal dan mengirim hingga 200.000 tentara Rusia ke Ukraina dalam upaya untuk menggulingkan pemerintah dan menguasai wilayah Ukraina.
Pasukan Rusia dengan cepat merebut beberapa wilayah dalam beberapa hari tetapi gagal merebut wilayah ibu kota, Kyiv. Sejak itu, pasukan Ukraina telah berhasil mempermalukan pasukan Rusia yang harus mundur dari medan tempur di wilayah utara dan selatan negara itu.
Konsisten dengan survei Institut Ronald Reagan sebelumnya, mayoritas 60 persen warga Amerika memiliki pandangan yang baik tentang NATO, karena aliansi tersebut telah diperkuat untuk mendukung Ukraina dan meningkatkan pertahanan di wilayah timur yang berdekatan dengan Rusia. [lt/ka]
Forum