Beberapa pemimpin Siprus yang terpecah dan bersaing mengadakan pertemuan tatap muka pertama pada Selasa (3/11) untuk memahami sikap masing-masing terkait upaya menghidupkan kembali sejumlah pembicaraan damai.
Ini kali pertama Presiden Siprus di negara pulau Yunani, Nicos Anastasiades, bertemu dengan Ersin Tatar, pemimpin Siprus Turki yang memisahkan diri dan baru terpilih pada pemilu 18 Oktober lalu.
Pertemuan informal itu diselenggarakan oleh kepala Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Siprus, Elizabeth Spehar di kediaman resminya, di zona penyangga yang memisahkan kedua negara bagian tersebut.
Tatar menganjurkan untuk sepenuhnya menyelaraskan kebijakan Siprus Turki dengan Ankara serta mendukung perjanjian perdamaian yang membayangi dua negara terpisah itu sekaligus mencabut isolasi internasional terhadap warga Siprus Turki.
Pendekatan itu menyimpang dari tradisi lama berbasis federasi yang meredam beberapa prospek kesepakatan dalam waktu dekat.
Pemerintah Siprus menyatakan harapan keterlibatan Tatar dan Turki dalam sejumlah pembicaraan atas suatu kesepakatan yang berada dalam parameter yang telah ditetapkan.
Sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres diharapkan berlangsung dengan segera. [mg/pp]