Jakarta pada Senin (2/9) tampak asyik berhias diri untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus dengan semarak. Papan reklame besar, prangko kepausan, dan potongan gambar Paus seukuran manusia tampak menghiasi berbagai sudut untuk menyambut kehadiran pemimpin besar umat Katolik itu.
Paus memulai perjalanan terpanjang dan terjauh dalam sejarah kepausannya pada Senin (2/9) petang. Ia akan menghabiskan waktu selama tiga malam di Jakarta dari total perjalanan 12 hari sebelum melanjutkan perjalanannya ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Pemerintah sedang menyiapkan Jakarta menjelang kedatangan Paus berusia 87 tahun pada Selasa (3/9). Kunjungan Paus di Indonesia akan fokus pada isu-isu hubungan antaragama.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta mempersiapkan rekayasa lalu lintas dengan menutup dan mengalihkan sejumlah ruas jalan di lokasi utama yang akan dikunjungi Paus, seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Gereja Katedral, Istana Presiden, Gelora Bung Karno (GBK), dan Masjid Istiqlal, tempat Paus akan menyampaikan pidato dalam misa akbar.
Di Jakarta Pusat, papan reklame besar baru bertuliskan "Selamat Datang Paus Fransiskus" dengan slogan "Iman, Persaudaraan, Kasih Sayang" tampak sudah terpasang.
Presiden Joko Widodo mengatakan akan berusaha berada di sisi Paus sebisa mungkin selama kunjungan tersebut.
"Jika memungkinkan, saya akan menemani beliau," katanya kepada wartawan.
Pada Senin, para jemaat Gereja Katedral tampak sibuk berfoto dengan potongan gambar Paus Fransiskus seukuran manusia yang baru dipasang.
Papan nama Paus dan gambar-gambar keagamaan karya anak-anak sekolah juga tampak dipamerkan.
Warga terlihat mengantre untuk membeli dua desain prangko kepausan yang dirilis pemerintah untuk merayakan kunjungan tersebut.
Prangko khusus tersebut dibanderol dengan seharga Rp63.000 untuk satu lembar yang berisi 18 prangko.
Penyelenggara menutup Katedral untuk wisatawan asing dan jemaat pada Senin sebelum kunjungan Paus.
Pemerintah akan mengerahkan sekitar 4.000 personel keamanan untuk melindungi Paus, yang meliputi penembak jitu, tentara, polisi, dan tim pengaman.
Paus Fransiskus akan menjadi Paus ketiga yang mengunjungi Indonesia, mengikuti Paus Paulus VI pada 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 1989. [ah/rs]
Forum