Seorang tentara Amerika yang dituduh membunuh 16 penduduk desa Afghanistan tampil di ruang pengadilan militer untuk pertama kalinya hari Senin (6/11).
Jaksa penuntut umum mengatakan Sersan Robert Bales sadar, waras dan tanggap ketika ia melakukan serangan itu. Jaksa Joseph Morse mengatakan Bales pada malam sebelum serangan tersebut meluangkan waktunya untuk minum whiskey dan menonton film kekerasan dengan rekan-rekan tentaranya.
Menurut Morse, kira-kira tengah-malam tanggal 11 Maret, Bales keluar dari pangkalan itu dan jalan kaki ke desa di dekatnya dan melakukan rentetan pembunuhan pertama. Selanjutnya jaksa mengatakan Bales kembali ke pangkalan dan memberitahu seorang tentara ia baru saja menembak beberapa orang di desa Alkozai. Namun temannya mengira Bales bergurau dan tidak melakukan tindakan apapun.
Kemudian, Bales keluar lagi dari pangkalan itu untuk kedua kalinya menuju desa lain, dan melakukan penembakan lagi.
Sidang di pangkalan bersama Lewis-McChord di negara bagian Washinton, bagian barat-laut Amerika diperkirakan akan berlangsung selama dua minggu. Sebagian sidang diadakan malam hari supaya dapat diikuti secara langsung oleh para para saksi di Afghanistan melalui video-conference.
Sidang itu akan menentukan apakah Bales akan diajukan ke mahkamah militer.
Bales, yang sudah bertugas di militer selama 11 tahun menghadapi 16 pasal pembunuhan terencana, enam pasal percobaan pembunuhan, tujuh pasal serangan, dua pasal menggunakan narkoba dan satu pasal meminum alkohol ketika bertugas.
Kalau didapati bersalah, Bales dapat dikenakan hukuman mati. Militer Amerika belum pernah meng-eksekusi tentara dalam 50 tahun ini.
Jaksa penuntut umum mengatakan Sersan Robert Bales sadar, waras dan tanggap ketika ia melakukan serangan itu. Jaksa Joseph Morse mengatakan Bales pada malam sebelum serangan tersebut meluangkan waktunya untuk minum whiskey dan menonton film kekerasan dengan rekan-rekan tentaranya.
Menurut Morse, kira-kira tengah-malam tanggal 11 Maret, Bales keluar dari pangkalan itu dan jalan kaki ke desa di dekatnya dan melakukan rentetan pembunuhan pertama. Selanjutnya jaksa mengatakan Bales kembali ke pangkalan dan memberitahu seorang tentara ia baru saja menembak beberapa orang di desa Alkozai. Namun temannya mengira Bales bergurau dan tidak melakukan tindakan apapun.
Kemudian, Bales keluar lagi dari pangkalan itu untuk kedua kalinya menuju desa lain, dan melakukan penembakan lagi.
Sidang di pangkalan bersama Lewis-McChord di negara bagian Washinton, bagian barat-laut Amerika diperkirakan akan berlangsung selama dua minggu. Sebagian sidang diadakan malam hari supaya dapat diikuti secara langsung oleh para para saksi di Afghanistan melalui video-conference.
Sidang itu akan menentukan apakah Bales akan diajukan ke mahkamah militer.
Bales, yang sudah bertugas di militer selama 11 tahun menghadapi 16 pasal pembunuhan terencana, enam pasal percobaan pembunuhan, tujuh pasal serangan, dua pasal menggunakan narkoba dan satu pasal meminum alkohol ketika bertugas.
Kalau didapati bersalah, Bales dapat dikenakan hukuman mati. Militer Amerika belum pernah meng-eksekusi tentara dalam 50 tahun ini.