Jaksa penuntut di Kota Denver, pada Rabu (23/8), mengatakan seorang pria asal Colorado yang didakwa membunuh 10 orang di sebuah supermarket di Boulder pada tahun 2021, kompeten atau layak untuk diajukan ke sidang pengadilan.
Kantor kejaksaan setempat menegaskan, para ahli di rumah sakit jiwa negara bagian itu telah menetapkan bahwa Ahmad Al Aliwi Alissa tidak lagi memiliki gangguan jiwa yang membuatnya tidak dapat diadili.
Hakim masih harus menerima kesimpulan itu agar proses pidana terkait serangan di toko bahan makanan King Soopers itu dapat dilanjutkan.
Kasus pengadilan telah ditunda sejak Desember 2021, ketika hakim memutuskan bahwa Alissa tidak kompeten secara mental, dan mengirimnya ke rumah sakit jiwa untuk menjalani perawatan.
Boulder Kembali Terguncang
Penembakan pada 22 Maret 2021 di supermarket King Soopers mengejutkan negara bagian yang telah mengalami banyak penembakan massal itu, termasuk pembantaian di SMA Columbine tahun 1999 dan penembakan di bioskop Aurora tahun 2012. Penembakan massal tersebut menewaskan seorang petugas polisi, pembeli dan beberapa karyawan toko di supermarket di Boulder, sebuah kota perguruan tinggi yang terletak sekitar 50 kilometer barat laut Denver.
Petugas polisi Boulder, Eric Talley, seorang ayah berusia 51 tahun dengan tujuh anak, ditembak dan tewas di lokasi ketika bergegas masuk ke dalam toko bersama beberapa polisi yang pertama kali tiba di lokasi. Selain itu, korban lainnya termasuk Rikki Olds, Denny Stong, Neven Stanisic, Tralona Bartkowiak, Teri Leiker, Suzanne Fountain, Kevin Mahoney, Lynn Murray, dan Jody Waters yang tewas terbunuh di dalam dan di luar area supermarket.
King Soopers yang telah direnovasi dan dibuka kembali pada tahun lalu. Sekitar separuh dari mereka yang pernah bekerja di sana ketika penembakan terjadi, memilih untuk kembali bekerja di supermarket itu. [em/jm]
Forum