Seorang jaksa di Turki yang memimpin penyidikan kasus suap dan korupsi tingkat tinggi mengatakan ia telah digeser dari kasus itu dan bahwa polisi menolak untuk mematuhi perintahnya untuk menangkap banyak lagi tersangka.
Muammer Akkas hari Kamis mengatakan peradilan Turki “mendapat tekanan dari kejaksaan dan polisi judisial, sementara eksekusi perintah pengadilan dihalangi.”
Penyidikan itu telah menjerat mantan politisi dan pebisnis terkemuka dan memicu perombakan kabinet oleh Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan setelah tiga menteri mundur pekan ini.
Salah seorang di antara mereka, mantan Menteri Dalam Negeri Muammer Guler, mengkritik penyidikan itu sebagai “pemerasan.”
Jaksa Penuntut Umum Turki, Turan Colakkadi, juga membantah tuduhan Akkas, dan mengatakan para jaksa tidak diberi wewenang untuk melancarkan “penyidikan secara acak.”
Colakkadi mengatakan Akkas dimutasi dari kasus itu karena dia tidak menangani prosedur penarikan itu sebagaimana mestinya dan membocorkan informasi kepada media.
Muammer Akkas hari Kamis mengatakan peradilan Turki “mendapat tekanan dari kejaksaan dan polisi judisial, sementara eksekusi perintah pengadilan dihalangi.”
Penyidikan itu telah menjerat mantan politisi dan pebisnis terkemuka dan memicu perombakan kabinet oleh Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan setelah tiga menteri mundur pekan ini.
Salah seorang di antara mereka, mantan Menteri Dalam Negeri Muammer Guler, mengkritik penyidikan itu sebagai “pemerasan.”
Jaksa Penuntut Umum Turki, Turan Colakkadi, juga membantah tuduhan Akkas, dan mengatakan para jaksa tidak diberi wewenang untuk melancarkan “penyidikan secara acak.”
Colakkadi mengatakan Akkas dimutasi dari kasus itu karena dia tidak menangani prosedur penarikan itu sebagaimana mestinya dan membocorkan informasi kepada media.