Kecaman memuncak terhadap acara tahunan “White House Correspondent’ Dinner” atau “Jamuan Malam Koresponden Gedung Putih” yang berlangsung akhir pekan lalu, terutama terhadap penampilan komedian satir Michelle Wolf yang dinilai mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang tidak semestinya.
Yang menarik, sebagian yang menyampaikan kecaman terhadap acara itu dan penampilan Wolf, adalah wartawan. Meskipun sebagian lainnya tetap membela Wolf karena menilai pernyataan-pernyataan Presiden Donald Trump jauh lebih kontroversial dibanding Wolf.
“Trump adalah sosok yang punya gagasan. Ia memiliki begitu banyak gagasan. Kita seharusnya mencintainya karena hal itu. Ia ingin memberikan senjata api kepada guru.Saya mendukung hal itu karenaguru-guru bisa menjual senjata api itu untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan, seperti kebutuhan sekolah,” kata Michelle Wolf.
Inilah salah satu kritik yang disampaikan Wolf terhadap Presiden Donald Trump, yang untuk kedua kalinya tidak hadir dalam acara tahunan ini. Trump, Sabtu malam (28/4) lebih suka melakukan pertemuan dengan para pendukungnya di Michigan di mana ia menyampaikan sejumlah pernyataan kontroversial, mulai dari keinginannya menarik Amerika dari perjanjian nuklir dengan Iran yang disepakati bersama enam negara tahun 2015 lalu jika perjanjian itu tidak diperbaiki, hingga ancaman untuk menghentikan operasi pemerintahan pada akhir September nanti, jika anggaran pembangunan tembok perbatasan, yang merupakan salah satu janji utama kampanyenya, tidak diloloskan Kongres. Secara terbuka Trump juga mengolok-olok acara jamuan malam tahunan wartawan Gedung Putih.
“Tidakkah berada di sini lebih baik dibanding makan malam bersama wartawan Gedung Putih? Saya bisa saja berada di sana dan berpura-pura tersenyum, tetapi saya memilih tidak berada disana,” jelas Trump.
Trump, Satu-Satunya Presiden AS yang Tidak Hadiri WHCD
Presiden Trump merupakan satu-satunya presiden yang tidak hadir dalam acara tahunan ini setelah Ronald Reagan, yang berhalangan datang pada tahun 1981 karena belum sembuh dari luka akibat upaya pembunuhan. Meskipun demikian ketika itu Reagan masih menelpon dari Gedung Putih.
Kritik Penampilan Fisik Perempuan, Wolf Dikecam Luas
Tetapi bukan lelucon terhadap Presiden Trump atau anggota Kongres dan beberapa pihak lain yang menimbulkan kecaman luas terhadap Wolf.
Melainkan lelucon satir yang disampaikannya terhadap Kellyane Conway, putri dan penasehat Gedung Putih Ivanka Trump, dan juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders, dan beberapa kalimat mesum yang dinilai tidak pada tempatnya dipaparkan dalam forum seperti itu.
“Setiap kali Sarah tampil di podium, saya sangat antusias karena tidak yakin apa yang akan disampaikannya: penjelasan pers, sekumpulan kebohongan atau perpecahan dalam tim softball. Saya sebenarnya menyukai Sarah. Saya kira ia sangat pandai. Ia membakar fakta-fakta dan kemudian menggunakan abunya untuk membuat citra mata yang sempurna. Mungkin ia terlahir dengan itu, atau mungkin kebohongan.”
Sebagian wartawan memuji juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders yang hadir dan tetap duduk hingga jamuan berakhir, meskipun disindir keras Wolf. Namun wartawan New York Times Maggie Haberman, yang dikenal kerap berbicara blak-blakan, mempertanyakan serangan terhadap Sanders.
Tak sedikit wartawan yang mengecam Wolf, antara lain wartawan NBC Kelly O’Donnell.
Juga wartawan dan pembawa acara “Morning Joe” di MSNBC Mika Brzezinski.
Tetapi sebagian wartawan dan komedian lain tetap membela Wolf, yang hari Senin (30/4) menyatakan tidak akan menarik satu kalimat pun yang diucapkannya dalam jamuan itu.
Salah seorang komedian yang membela Wolf adalah Kumail Nanjiani.
Presiden WHCA Minta Maaf atas Penampilan Wolf
Fenomena ini memuncak ketika Presiden Asosiasi Koresponden Gedung Putih WHCA mengeluarkan pernyataan yang juga mengecam Michelle Wolf. “Acara Sabtu malam dimaksudkan untuk menyampaikan pesan pemersatu tentang komitmen bersama terhadap pers yang kuat dan bebas, sambil menghormati sopan santun, laporan yang baik dan para pemenang beasiswa, bukan untuk memecah belah. Sayangnya, monolog yang disampaikan tidak sesuai dengan semangat misi tersebut.”
Banyak pihak mempertanyakan pernyataan Presiden WHCA Margaret Talev yang dinilai bertolak belakang dengan semangat kebebasan pers. Tetapi tidak sedikit yang juga menantang kebebasan pers seperti apa yang diharapkan jika mengabaikan etika. Pekerjaan rumah yang harus dipikirkan bersama menjelang Hari Kebebasan Pers Sedunia 3 Mei. [em/ii]