Janda pendiri Sudan Selatan, mendiang Dr. John Garang De Mabior mengatakan Presiden Donald Trump harus memberi perhatian pada krisis di Sudan Selatan. “Jika saya mendapat kesempatan, saya ingin menyampaikan kepada Trump apa yang terjadi di Sudan Selatan”, katanya.
Rebeeca Nyandeng De Mabior, yang oleh banyak orang dianggap sebagai ibu Sudan Selatan hari Kamis mengatakan kepada VOA di Washington bahwa genosida sedang membayangi negaranya.
“Saya tahu Trump dengan tegas mengatakan kepada kita “Amerika yang diutamakan” tapi kami hanya ingin menyampaikan apa yang terjadi di Sudan Selatan, nyawa manusia yang tidak sepatutnya hilang, perang yang tidak ada gunanya yang terjadi di negara kami, tapi kami menginginkan perdamaian”, kata Nyandeng.
Nyandeng yang menjabat sebagai penasehat Presiden Salva Kiir mengenai masalah Gender dan HAM sampai dipecat tahun 2014 mengatakan mayoritas rakyat di Sudan Selatan “kini saling serang”.
Aktivis politik itu berharap Amerika dan negara lainnya dalam masyarakat internasional akan membantu rakyat Sudan Selatan. “Ini sebabnya mengapa saya di sini. Untuk perdamaian,” kata Nyandeng.
Akhir tahun lalu, wakil PBB mengenai genosida mengumumkan Sudan Selatan diambang pembunuhan masal. Ketika ditanya siapa membunuh siapa, Nyandeng menjawab “64 suku saling menyerang. Panel pakar di PBB benar, Genosida membayangi negara kami karena tidak seorangpun melihatnya, seluruh dunia diam mengenai hal itu”. [my/al]