Jaringan hotel Marriot International meminta maaf kepada pemerintah China karena sempat merujuk Tibet dan Taiwan sebagai dua negara terpisah, bukan bagian dari China, dalam sebuah survei pelanggan.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan Marriot menyebutkan, mereka menghormati kedaulatan China dan berjanji tidak akan mendukung gerakan separatis. survei pelanggan itu menanyakan di negara mana mereka tinggal, dengan Tibet dan Taiwan sebagai dua pilihan di antaranya.
Pemerintah komunis Beijing sangat sensitif menyangkut status Taiwan dan Tibet. China berulang kali menegaskan bahwa Taiwan, yang memerintah sendiri, adalah bagian dari wilayahnya. Pemerintah China kerap mengecam penerbit buku dan peta, serta pembuat piranti lunak, yang tanpa sengaja menggambarkan Taiwan sebagai negara independen.
Media pemerintah China melaporkan, polisi menginterogasi para manajer Marriot dalam penyelidikan kemungkinan jaringan hotel itu melanggar undang-undang keamanan. [ab/uh]