Dua puluh dua tokoh masyarakat dan anggota forum komunikasi pimpinan daerah menjadi penerima vaksin pertama virus corona di Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berharap vaksinasi berjalan lancar dan berhasil menjangkau seluruh masyarakat.
“Di Jawa Timur, Insha Allah akan dilanjutkan di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Jikalau bapak ibu semua bertanya mengapa hanya tiga (kota) ini, karena memang posisi vaksin yang sampai, ini baru 77.765, dan itu sudah terdistribusi menurut catatan dari Kementerian Kesehatan, untuk Surabaya, Sidoarjo dan Gresik,” jelas Khofifah Indar Parawansa
Meski vaksinasi Covid-19 telah dimulai, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Timur, Sutrisno, meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan 3 M secara ketat, sampai pandemi ini berakhir.
“Meski pun nanti diberi vaksin, jangan lupa 3 M. Tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, Jadi jangan beranggapan setelah vaksin., kita bebas, Tidak. Vaksin semuanya, kita mempunyai kekebalan. Vaksin yang aman, Kita semua semangat untuk melakukannya, Tapi ingat seluruh masyarakat tetap menjaga 3 M sebagai suatu kebiasaan hidup,” jelasnya.
Dukungan terhadap vaksinasi juga datang dari Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi. “Kami memberikan dorongan, dan kemudian kami mengimbau kepada seluruh rakyat Jawa Timur, pada masanya apabila kemudian, apakah besok atau lusa, kemudian kita diminta untuk melaksanakan vaksin, maka marilah kita melaksanakan kegiatan vaksinasi ini secara bersama-sama. Ini adalah merupakan suatu ikhtiar bagi kita semua,” kata Kusnadi.
Majelis Ulama Indonesia (MUI), melalui KH Hasan Mutawakkil Alallah, Ketua Umum MUI Jawa Timur, menyampaikan dukungan atas kebijakan pemerintah yang bertujuan memberi keselamatan dan kebaikan bagi masyarakat. MUI menghimbau para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan untuk ikut menyukseskan program vaksinasi ini.
Sementara itu, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto, meminta masyarakat tidak meragukan vaksin corona.
“Jadi kepada masyarakat Jawa Timur, tidak perlu ragu-ragu, memang di luaran ada kelompok-kelompok yang selalu mendiskreditkan upaya-upaya pemerintah. Mengatakan bahwa vaksin Sinovac ini tidak 100 persen, ini berbahaya bagi tubuh, banyak sekali. Tapi yakinlah bahwa upaya yang dilaksanakan oleh pemerintah, ini betul-betul demi keamanan dan kesejahteraan rakyatnya,” jelas Mayjen TNI Suharyanto.
Seluruh provinsi di Indonesia secara serentak memulai program vaksinasi Covid-19, yang sebelumnya diawali oleh presiden, sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat Rabu lalu (13/1) .
Kasus penularan Covid-19 di Jawa Timur terus meningkat. Kementerian Kesehatan, Senin (11/1) melaporkan penambahan 792 kasus positif baru sehingga jumlah total kasusnya hingga Senin adalah 93.405. [pr/ab]