JD Vance menyoroti bagaimana ia dibesarkan dulu dan menyebut Trump ‘harapan terbaik Amerika yang terakhir’ saat menerima pencalonannya sebagai wakil presiden dari Partai Republik.
Dalam perkenalannya ke seluruh rakyat AS setelah ditunjuk sebagai pasangan Donald Trump dalam pilpres November mendatang, Vance menggunakan kesempatan berbicara di panggung Konvensi Nasional Partai Republik (RNC) pada Rabu (17/7) malam, untuk membagikan kisah masa kecilnya yang sulit dan menyatakan bahwa partainya lah yang paling memahami tantangan yang dihadapi warga Amerika yang sedang berjuang.
Senator asal Ohio berusia 39 tahun itu relatif tidak dikenal secara politik.
Dalam pidato perdananya sejak menjadi cawapres, Vance berbicara tentang masa kecilnya yang miskin di Kentucky dan Ohio, ibunya yang kecanduan narkoba, dan ketiadaan sosok ayah dalam hidupnya, sebelum menceritakan bagaimana dirinya kemudian melesat ke tingkat tertinggi perpolitikan AS.
Vance, yang mengalami perubahan cepat dalam beberapa tahun terakhir, dari seorang kritikus menjadi pembela kuat Trump, kini menjadi pemimpin masa depan Partai Republik dan penerus gerakan politik “Buat Amerika Berjaya Kembali” (“Make America Great Again”) yang Trump gagas dan telah mengubah Partai Republik, serta menerabas norma-norma politik lama.
Sebagai generasi milenial pertama yang menjadi calon wakil presiden dari partai besar di Amerika, Vance memasuki medan politik ketika usia kedua capres – Trump 78 tahun, Biden 81 tahun – menjadi salah satu kekhawatiran utama di benak pemilih. [rd/rs]
Forum