Jepang dan China sedang berusaha memperbaiki hubungan menjelang kembali berkuasanya presiden terpilih AS Donald Trump, tetapi para analis mengatakan aktivitas militer agresif Beijing di seluruh wilayah Indo-Pasifik akan menyulitkan kedua belah pihak untuk mengurangi ketegangan yang telah berlangsung lama.
Ilmuwan politik di National University of Singapore, Ian Chong, mengatakan, “Tokyo ingin memiliki hubungan yang lebih mulus dengan Beijing, mengingat kemungkinan gejolak hubungan AS-China dan juga situasi global yang lebih luas setelah Trump mulai menjabat.”
“Namun posisi dasar kedua negara terlalu berjauhan, dan selama China masih terus membuat klaim-klaim tentang Laut Cina Timur dan menunjukkan kemampuannya untuk menggunakan kekuatan militer guna mencapai targetnya, maka akan sulit bagi China dan Jepang untuk melakukan perubahan mendasar dalam hubungan bilateral kedua negara,” tambahnya.
Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya telah melangsungkan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Perdana Menteri Li Qiang di Beijing pada hari Rabu (25/12). Kedua pihak sepakat untuk memfasilitasi lawatan Wang ke Jepang pada tahun 2025 mendatang dan memulihkan hubungan antar masyarakat di tingkat dasar.
Sementara, Menteri Luar Negeri China Wang pada hari Rabu mengatakan, “China dan Jepang juga harus memperkuat pertukaran antar masyarakat, mengkonsolidasikan dukungan publik terhadap persahabatan China-Jepang, dan menangani perselisihan dan perbedaan dengan baik.”
Ia juga menambahkan bahwa Jepang sedianya “mengkalibrasi persepsi strategisnya” dan “mengejar kebijakan positif terhadap China.”
Meskipun China sebagian besar berfokus pada aspek positif dari pertemuan tersebut, dalam pertemuan dengan Wang itu Iwaya menegaskan kembali kekhawatiran Jepang mengenai peningkatan aktivitas militer China di wilayah dekat Jepang dan keselamatan warga Jepang di China.
Kementerian Luar Negeri Jepang pada hari Rabu menyatakan Menlu Iwaya “menyampaikan keprihatinan serius Jepang terhadap situasi di Laut Cina Timur, termasuk situasi di sekitar Kepulauan Senkaku, dan intensifikasi aktivitas militer China.”
Terlepas dari kekhawatiran ini, Iwaya dan Wang sepakat untuk mengadakan dialog ekonomi tingkat tinggi dan menyelenggarakan Dialog Keamanan Jepang-China untuk meningkatkan komunikasi mengenai masalah keamanan. [em/ka]
Forum