Ribuan warga pro-Palestina berdemonstrasi di jalan-jalan pusat kota Istanbul hari Minggu (21/4) menuntut Israel menghentikan perang di Jalur Gaza. Para demonstran meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina dan menyerukan pemberlakuan gencatan senjata segera.
Demonstrasi ini dimaksudkan untuk menggalang dukungan bagi Koalisi "Freedom Flotilla" yang akan berusaha menembus blokade Israel atas wilayah Palestina.
Sebuah koalisi organisasi internasional sedang bersiap-siap untuk berlayar dengan beberapa kapal menuju Gaza.
Tanggal pasti peluncurannya masih belum jelas, namun persiapan sedang dilakukan supaya dapat berangkat dalam waktu dekat ini.
Armada ini dipelopori oleh Yayasan Bantuan Kemanusiaan Turki atau Turkey’s Humanitarian Relief Foundation IHH, bersama dengan para aktivis dan pekerja bantuan dari berbagai LSM internasional.
Ann Wright, pensiunan kolonel Angkatan Darat Amerika dan kini menjadi aktivis, mengatakan organisasi-organisasi bantuan menunjukkan solidaritas dalam protes-protes lokal dan akan bergabung dengan armada baru tersebut bersama 250 aktivis internasional dalam tiga kapal untuk "mendobrak blokade Israel yang ilegal."
Sementara Dan Kovalik, seorang pengacara Amerika dan aktivis hak asasi manusia, mengatakan jika militer Israel "mengganggu" kapal tersebut, maka hal itu akan menjadi kejahatan perang dan bahwa "pasukan pengacara" akan siap untuk membela armada yang direncanakan akan segera berangkat itu.
Koalisi Freedom Flotilla mengorganisir dua armada sebelumnya, pada tahun 2010 dan 2011. Pasukan Israel menyerbu flotilla pertama, yaitu kapal Turki Mavi Marmara, menewaskan sembilan orang di dalamnya. Insiden ini merusak hubungan Turki-Israel.
Perang Hampir 7 Bulan, Lebih 34.000 Warga Tewas
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola oleh Hamas, mengatakan hingga hari Minggu ini sedikitnya 34.097 warga Palestina tewas, sementara 76.980 lainnya luka-luka. Kementerian itu mengatakan jumlah korban sebenarnya mungkin lebih tinggi karena banyak mayat yang terjebak di bawah reruntuhan atau di daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau oleh petugas medis.
Sekitar 80% warga terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat-tempat yang dinilai lebih aman. Sejumlah pakar mengatakan Gaza berada di ambang kelaparan akut. [em/jm]
Forum