Sementara partai oposisi Kenya bertekad mengadakan protes menuntut reformasi pemilihan menjelang pemilihan ulang presiden, pemerintah mengeluarkan perintah yang melarang demonstrasi itu berlangsung di tiga kota besar.
Menteri Dalam Negeri Fred Matiangi mengeluarkan perintah itu, Kamis (12/10), melarang protes di kawasan-kawasan bisnis di Mombassa, Kisumu, di bagian tengah Kenya, dan di ibukota, Nairobi, dengan menyebut ada alasan ancaman nyata terhadap situasi damai.
Ketiga kota itu adalah kubu kandidat oposisi utama Raila Odinga, yang memboikot pemilihan ulang tanggal 26 Oktober karena dewan pemilihan nasional, IEBC, tidak mengganti para pejabat yang ia sebut bertanggungjawab atas ketidakberesan dalam pemilihan sebelumnya. Ribuan demonstran turun ke jalan-jalan di Nairobi hari Rabu, sehari setelah Odinga mengumumkan ia tidak akan berpartisipasi dalam pemilihan ulang.
IEBC, Rabu (12/10) menyatakan kedelapan kandidat dari pemilihan presiden sebelumnya pada Agustus lalu akan ambil bagian dalam pemilihan ulang. IEBC menyatakan hanya menerima surat yang berisikan rincian keluhan Odinga mengenai sistem pemilihan.
Kenya dalam kekacauan terkait pemilu sejak hasil pemilu terdahulu itu dianulir pada 1 September lalu, karena apa yang disebut Mahkamah Agung sebagai ketidakberesan dan ketidaksahan dalam pelaksanaannya. [uh/ab]