OPEC dan para sekutunya sedang merancang kesepakatan pekan ini untuk memangkast produksi minyak sebanyak setidaknya 1,3 juta barel per hari , Reuters melaporkan, Selasa (4/12) mengutip empat sumber.
Tapi penolakan Rusia atas rencana pengurangan produksi besar-besaran masih menjadi halangan utama.
Anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak atau OPEC akan bertemu Kamis (6/12) di Wina. Setelah itu, akan bertemu dengan negara produsen minyak lainnya, seperti Rusia, pada Jumat (7/12). Pertemuan akan berlangsung ditengah penurunan harga minyak akibat pelemahan ekonomi global dan kekhawatiran kelebihan pasokan, yang sebagian besar diakibatkan kenaikan produksi minyak AS.
Pemimpin de facto OPEC, Arab Saudi, sudah mengisyaratkan akan butuh pengurangan produksi yang cukup besar mulai Januari. Namun rencana itu mendapat tekanan dari Presiden AS Donald Trump untuk mendorong perekonomian dunia dengan harga minyak yang lebih rendah.
Yang kemungkinan memperumit keputusan OPEC adalah krisis politik terkait pembunuhan wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, di konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober lalu. Trump membela Putra Mahkota Kerajaan Saudi Mohammed bin Salman, serta menepis seruan politis AS untuk menerapkan sanksi tegas kepada Riyadh.
Menurut sumber Reuters, tiga dari OPEC dan satu dari negara non-OPEC, mengatakan pertemuan-pertemuan membahas pemotongan produksi minyak berlangsung dalam situasi sulit dan Rusia menjadi kunci untuk mencapai kesepakatan.
Sumber OPEC lainnya mengatakan: “Saudi berusaha keras untuk melobi pemotongan produksi. Tapi kalau Rusia mengatakan tak ada pemotongan, kami (OPEC) tidak akan melakukan pengurangan.”
Dua sumber mengatakan pembicaraan berfokus pada pemangkasan pro-rata 3-3,5 persen dari produksi Oktober, berlaku untuk seluruh anggota tanpa pengecualian.
Produksi OPEC mencapai 32,92 juta barel per hari (bph), sedangkan negara-negara non-OPEC memproduksi 18,25 juta bph, menurut data internal OPEC.
Harga Minyak Turun
Harga minyak hari ini, Rabu (5/12), juga tidak melanjutkan tren penguatan, tertekan oleh kenaikan produksi AS, Reuters melaporkan.
Harga minyak Brent turun sebanyak 2 persen atau $1,21 dari penutupan sebelumnya, menjadi $60,78 per barel. Harga minyak AS, West Texas Intermediate, juga turun 92 sen atau 1,7 persen menjadi $52,33 per barel. [ft/au]