Seorang jenderal Iran telah keluar dari bayang-bayang untuk memimpin Pasukan Kuds dan akan bertanggung jawab atas milisi-milisi pro-Shiah yang bertebaran di Timur Tengah.
Sementara itu, Republik Islam Iran mengancam akan melancarkan "pembalasan keras" terhadap Amerika atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.
Jenderal Esmail Ghaani, yang berusia 62 tahun, akan memimpin Pasukan Kuds yang berkekuatan 125 ribu pasukan dan langsung berada di bawah Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Seperti pendahulunya, Esmail Ghaani muda juga mengalami kebrutalan perang delapan tahun melawan Irak pada tahun 80an, tetapi masih banyak yang belum diketahui tentang tokoh ini. Kemungkinan tugas pertama yang diembannya adalah memimpin pembalasan Iran atas serangan udara Amerika pada Jumat lalu.
Garda Revolusioner Iran semakin kuat pengaruhnya baik secara militer maupun politik, dan salah satunya adalah pasukan Kuds yang elit yang merupakan bagian dari Garda itu. Pasukan Kuds menjalin aliansi dengan berbagai kelompok, seperti Hezbollah di Lebanon dan pembrontak Houthi di Yaman. Kekuatan aliansi itu menjadi ancaman asimetris untuk menghadapi Amerika dan sekutu di kawasan dengan persenjataan jauh lebih canggih.
Ketika mengumumkan penunjukan Ghaani sebagai pengganti Soleimani, Ayatollah Ali Khamenei menyebut pemimpin baru ini “salah satu komandan paling terkemuka” yang berdinas untuk Iran. [jm/ft]