Rezim militer Niger berjanji, pada Minggu (13/8) malam, untuk mengadili Presiden Mohamed Bazoum yang digulingkan karena “pengkhianatan tingkat tinggi” dan mengecam para pemimpin Afrika Barat karena menjatuhkan sanksi terhadap negara itu.
Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) memberlakukan sanksi terhadap Niger sebagai tanggapan atas kudeta tersebut dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan terhadap para perwira militer yang menggulingkan Bazoum, yang dipilih secara demokratis pada 26 Juli lalu.
Blok negara-negara Afrika Barat itu telah menyetujui pengerahan “pasukan siaga untuk memulihkan tatanan konstitusional” di Niger sesegera mungkin, meski tetap berkomitmen mencari solusi diplomatik atas krisis tersebut.
Para pemimpin militer Niger mengatakan, mereka akan mengadili Bazoum “atas pengkhianatan tingkat tinggi dan merusak keamanan dalam negeri dan luar negeri Niger,” menurut sebuah pernyataan yang dibacakan oleh Kolonel Mayor Amadou Abdramane di televisi nasional.
Bazoum, 63, dan keluarganya ditahan di kediaman resmi presiden di Niamey sejak kudeta berlangsung. Dunia internasional khawatir akan kondisi penahanannya.
Salah seorang anggota rombongannya mengatakan Bazoum menemui dokternya Sabtu (12/8) lalu.
“Setelah kunjungan ini, dokter tidak mempermasalahkan kondisi kesehatan presiden yang digulingkan dan anggota keluarganya,” kata pihak junta militer.
Mereka juga mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan terhadap Niger telah mempersulit warga mendapatkan obat-obatan, makanan dan listrik, dan untuk itu “ilegal, tidak manusiawi dan memalukan.” [rd/rs]
Forum