Pemerintah Jepang, Jumat (10/11) mengatakan mereka berencana membelanjakan 2 triliun yen ($13 miliar) untuk meningkatkan produksi dalam negeri semikonduktor penting yang strategis dan teknologi kecerdasan buatan/Artificial Intelligence (AI) generatif.
Pengeluaran yang direncanakan akan mencakup $4,6 miliar untuk mendukung pembangunan pabrik Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (TSMC) di Kumamoto, pabrik kedua perusahaan tersebut di wilayah Jepang selatan, kata pejabat kementerian perdagangan Motoki Kurita kepada kantor berita AFP.
TSMC mengendalikan lebih dari separuh produksi microchip dunia, yang digunakan dalam segala hal mulai dari ponsel pintar hingga mobil dan rudal. Kurita mengatakan pemerintah juga akan menghabiskan $4,3 miliar untuk mendukung Perusahaan rintisan Jepang Rapidus, yang berencana mengembangkan microchip generasi berikutnya.
Kabinet Perdana Menteri Fumio Kishida menyetujui rancangan anggaran tambahan untuk subsidi terkait chip dan AI itu pada hari Jumat sebagai bagian dari paket stimulus lebih dari $100 miliar yang ia umumkan minggu lalu. Rencana anggaran tambahan untuk tahun fiskal tersebut kini akan diserahkan ke parlemen untuk disetujui.
Langkah ini dilakukan ketika gangguan akibat pandemi dan ketegangan dengan China telah meningkatkan kekhawatiran secara global mengenai risiko terhadap rantai pasokan chip yang ada. Prancis, Israel, dan Amerika Serikat juga berupaya memberikan insentif kepada para produsen chip di dalam negeri atau mengambil kendali lebih besar atas produksinya.
Daya saing Jepang sebagai produsen semikonduktor mutakhir dan produk-produk terkait telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir, dan pemerintahan Kishida telah berupaya meningkatkan produksi teknologi penting tersebut. [ab/ka]
Terkait
Paling Populer
1
Forum